kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,20   -16,32   -1.74%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Ada pelancong, start up sewa wifi pun menangguk untung


Sabtu, 02 Maret 2019 / 10:45 WIB
Ada pelancong, start up sewa wifi pun menangguk untung


Reporter: Venny Suryanto | Editor: Markus Sumartomjon

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Salah satu pemain dalam bisnis penyewaan modem bagi pelancong Indonesia ke luar negeri adalah Wifi Republic. Usaha rintisan atau start up ini mengklaim telah menjangkau sekitar 138 negara, dan telah memiliki kapasitas atau jumlah modem mencapai 5.500 modem untuk disewakan.

Firman Raditya, Chief Executive Officer (CEO) Wifi Republic mengatakan, usia perusahaannya baru memasuki tahun ke tiga. Namun, meski terbilang baru, ia mengklaim perkembangan bisnisnya sudah sangat pesat.

Bagi turis yang ingin menggunakan layanan ini bisa melalui situs resmi Wifi Republic atau melalui cabang-cabang di delapan kota seperti Medan, Batam, Bekasi, Tangerang, Jakarta, Bandung, Semarang, Bali dan Mataram. Setelah, customer memesan, maka modem wifi akan langsung diantarkan ke alamat pelanggan.

Setelah selesai penggunaan, customer juga dengan mudah mengembalikan modem tersebut dengan menaruh modem di Alfamart dan Indomart di bandara, yang telah bekerja sama dengan Wifi Republic.

"Kami sudah bekerja sama dengan 10.000 drop point termasuk di Alfamart dan Indomaret," Jelas Firman ke KONTAN.

Adapun kisaran harga sewa, yakni mulai dari Rp 11.000–Rp 200.000 per hari. Harga tersebut juga bisa berbeda-beda tergantung di negara mana. Ia juga menyediakan dua jenis kuota yakni kuota unlimited tanpa batas dan kuota kuota sebesar 600 MB per harinya.

Saat ini pihaknya bisa memenuhi permintaan penyewaan modem sekitar 8.000–10.000 permintaan dalam sebulan. "Kami yakin di tahun ini akan terus bertambah permintaan rental wifi," katanya.

Wifi Republic juga telah berencana untuk menjangkau di beberapa negara tujuan yang sedang naik daun bagi pelancong, dan telah memiliki jaringan koneksi dengan negara tersebut seperti Nepal dan Maladewa (Maldives).

Pemain lainnya di bisnis yang sama adalah JavaMifi. Perusahaan rintisan ini berdiri sejak tahun 2015. JavaMifi mengklaim telah menjangkau kapasitas rental modem wifi lebih dari 160 negara di lima benua.

JavaMifi awalnya menawarkan layanan inbound internet 4G unlimited pertama di Indonesia untuk wisatawan asing yang berkunjung ke Indonesia. Kemudian, tahun 2016 JavaMifi mulai melayani permintaan outbound travel wifi untuk wisatawan Indonesia yang akan bepergian ke luar negeri.

Andintya Maris, Founder JavaMifi mengatakan, perkembangan bisnisnya dinilai sangat luar biasa karena sejalan dengan pertumbuhan wisatawan yang semakin tinggi tiap tahunnya. JavaMifi telah menggandeng lebih dari 200 operator telekomunikasi lokal di seluruh dunia untuk memastikan koneksi terbaik.

Pemesanannya juga sangat mudah, pelanggan hanya mengunjungi situs resmi JavaMifi dan tentukan negara yang akan dikunjungi beserta tanggal keberangkatan dan pilihan untuk pengantaran travel wifi JavaMifi.

Untuk harga sewanya juga bervariasi, mulai dari Rp 40.000 hingga Rp 160.000 per hari sesuai dengan negara tujuan dan paket kuota yang dipilih. Ia mengklaim bisa menerima permintaan sekitar 30.000 transaksi per bulan. Ia menargetkan pertumbuhan permintaan tahun ini naik lebih dari 800%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×