kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45931,36   3,72   0.40%
  • EMAS1.320.000 -0,38%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

AirAsia (CMPP) berharap sekuritas perpetual bisa sehatkan keuangan dan kinerjanya


Jumat, 15 Maret 2019 / 15:25 WIB
AirAsia (CMPP) berharap sekuritas perpetual bisa sehatkan keuangan dan kinerjanya


Reporter: Krisantus de Rosari Binsasi | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Airasia Indonesia Tbk (CMPP) akhirnya menerbitkan sekuritas perpetual senilai Rp 1,17 triliun pada 8 Maret 2019. Dalam keterbukaan informasi (12/3) diungkapkan bahwa efeknya akan terasa pada kuartal I tahun ini. Berkat penerbitan instrumen utang ini, ekuitas akan CMPP akan menjadi positif.

Dalam prospektus yang dirilis, modal kerja bersih CMPP di akhir 2018 tercatat negatif sebesar Rp 2,11 triliun. Dengan ekuitas juga tercatat minus sebesar Rp 802,17 miliar. Kondisi ini akan berlanjut jika CMPP tak segera mencari pendanaan tambahan. Ini alasannya mengapa emiten penerbangan tersebut menerbitkan sekuritas perpetual di awal bulan ini.

Dengan adanya tambahan dana ini, memungkinkan CMPP untuk membayar utang dari beberapa vendor seperti Pertamina, Angkasa Pura II, Service Charge Penumpang di airport (Changi, Australian Custom, Malaysia Airports), Airnav Indonesia, GMFI, GTR Indonesia dan GTR Malaysia. 

Selain itu, dana tersebut bakal dipakai juga untuk penambahan armada CMPP sehingga kinerja makin efisien dan rasio profitabilitas bisa meningkat.

Direktur Utama Airasia Indonesia Dendy Kurniawan mengungkapkan bahwa setelah sekuritas perpetual ini berhasil diterbitkan, maka ekuitas CMPP pada kuartal I tahun 2019 ini akan menjadi positif. 

"Hal ini tentunya menunjukkan komitmen pemegang saham terhadap perusahaan. Dengan semakin kondusifnya faktor eksternal seperti nilai tukar rupiah dan harga minyak dunia, kami optimis bahwa kinerja perusahaan pada tahun 2019 ini akan lebih baik. Dananya juga akan digunakan untuk kepentingan operasional perusahaan," jelasnya kepada Kontan.co.id, Kamis (14/3).

Sebelumnya ia pernah mengungkapkan bahwa pihaknya mematok target pendapatan di tahun 2019 berada di kisaran Rp 6,5 triliun hingga Rp 7 triliun. Sedangkan untuk target laba bersih berada pada kisaran Rp 200 miliar hingga 250 miliar.

Adapun di akhir 2018, CMPP membukukan pendapatan sebesar Rp 4,2 triliun atau naik 11% secara tahun dibanding akhir 2017. Sementara dari sisi laba bersih, CMPP masih merugi sebesar Rp 907,30 miliar di 2018 dari Rp 405,58 miliar di akhir 2017 akibat pelemahan rupiah dan harga avtur yang bergerak tak wajar.

Untuk mencapai target tersebut, maka CMPP menyiapkan belanja modal (capex) sekitar Rp150 miliar di 2019. Adapun mayoritas dana tersebut akan digunakan untuk pembelian rotables spare part untuk pesawat dan computer hardware.

Selain itu, Dendy juga mengungkapkan bahwa di tahun 2019, pihaknya bakal menambah 3 unit pesawat baru sehingga total pesawat akan bertambah menjadi 27 pesawat. Adapun jumlah armada CMPP saat ini ada 24 pesawat Airbus A320, termasuk 8 pesawat yang dialihkan dari AirAsia X Indonesia (IAAX) pada kuartal keempat tahun lalu dan penambahan 1 pesawat di 2018.

Selanjutnya Dendy mengungkapkan bahwa saat ini rasio hutang atau total Hutang atas total aset CMPP hingga akhir 2018 sebesar 0,4 kali.

Ia juga bilang, selain terus meningkatkan kinerja, salah satu strategi CMPP pada tahun ini adalah merencanakan aksi korporasi pada akhir tahun ini yang akan membantu untuk mendapat dana fresh yang akan dipakai untuk pengembangan bisnis. "Rencananya kita bakal gelar rights issue di kuartal III 2019. Jumlah saham yang dilepas dan berapa besar target dananya masih dihitung," papar Dendy.

Lebih lanjut ia mengungkapkan bahwa dampak lepasnya traveloka dari CMPP tidak akan terlalu berpengaruh bagi kinerja perusahaannya. Ia memandang Online Travel Agent (OTA) sebagai mitra kerja CMPP, sehingga pihaknya pun selalu terbuka bekerja sama dengan seluruh pihak untuk bersama-sama maju dan mengembangkan industri perjalanan di kawasan.

"Untuk saat ini yang pasti kami fokus untuk terus mengembangkan kapabilitas saluran pemesanan langsung resmi kami, yaitu situs airasia.com dan aplikasi mobile AirAsia, dan semakin meningkatkan awareness-nya," kata dia.

"Kami senantiasa menganjurkan konsumen untuk memesan langsung melalui kedua saluran resmi tersebut untuk harga yang paling murah, mendapatkan jatah bagasi 15 Kg untuk penerbangan domestik di Indonesia, serta berbagai opsi tambahan lain yang tidak tersedia di OTA seperti pilihan makanan maupun tempat duduk," pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×