kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.347.000 0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Akali tarif AS, sejumlah pengusaha melabeli produk China dengan 'Made in Vietnam'


Selasa, 11 Juni 2019 / 10:03 WIB
Akali tarif AS, sejumlah pengusaha melabeli produk China dengan 'Made in Vietnam'


Sumber: Reuters | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - HANOI. Sejumlah pengusaha China dan Vietnam rupanya berusaha mengakali tarif impor yang dikenakan Amerika Serikat dengan cara curang. Sejumlah produk buatan China dibubuhi label buatan Vietnam agar bisa lepas dari jeratan tarif impor.

Seperti diberitakan Reuters, Bea Cukai Vietnam telah menemukan sejumlah kasus semacam itu di tengah sengketa perdagangan AS-China yang sedang berlangsung.

"Pemalsuan asal-usul dan pengiriman barang secara ilegal paling sering terjadi di sektor tekstil, makanan laut, produk pertanian, ubin, madu, baja dan besi, aluminium dan produk kayu," kata Bea Cukai Vietnam dalam pernyataannya.

Beberapa importir yang berada di Vietnam secara ilegal mengemas ulang barang-barang dari Tiongkok dan melabelinya dengan tulisan "Made in Vietnam" dan kemudian mengajukan sertifikat asal Vietnam yang dapat digunakan untuk mengekspor ke Amerika Serikat, Eropa dan Jepang.

Sebagai contoh, sebuah produsen produk kayu yang berbasis di Vietnam diketahui telah mengimpor kayu asal China yang kemudian dilabel ulang sebagai kayu asal Vietnam dan kemudian diekspor ke Amerika Serikat.

Di sisi lain, otoritas pabean Vietnam sedang mengembangkan suatu proses untuk mengidentifikasi praktek tersebut dan menjatuhkan hukuman yang tegas pada pelaku bisnis yang melakukan pelanggaran tersebut.

Vietnam sendiri kini muncul sebagai salah satu penerima manfaat terbesar dari perang dagang antara Beijing dan Washington karena beberapa pelaku bisnis mengalihkan rantai pasokan mereka dari China untuk menghindari tarif. 

Analisis data perdagangan oleh Nomura Holdings Inc Jepang pada awal bulan ini menunjukkan Vietnam dengan mudah mendapat manfaat lebih dari negara lain.




TERBARU

[X]
×