kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

AKR Corporindo tak mencemaskan BBM satu harga


Senin, 14 Mei 2018 / 07:30 WIB
AKR Corporindo tak mencemaskan BBM satu harga


Reporter: Dityasa H Forddanta | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT AKR Corporindo Tbk (AKRA) telah resmi menjadi salah satu lembaga penyalur bahan bakar minyak (BBM) satu harga untuk daerah tertinggal, terdepan, dan terluar (3T) di Indonesia. Maksudnya, harga BBM yang dijual tetap sama, meskipun medannya begitu sulit dan dengan jarak yang jauh.

Meski demikian, manajemen AKRA memastikan margin bisnis perusahaan tetap terjaga. "Kami tidak rugi, masih ada margin sekitar 5% hingga 10%," ungkap Direktur AKRA, Suresh Vembu kepada KONTAN, Jumat (11/5) akhir pekan lalu.

Tak bisa dipungkiri, bukan hal mudah untuk menjangkau daerah 3T. Bukan hanya masalah jarak, namun juga karena sulitnya medan. Sehingga, jika pun lokasi akhirnya terjangkau, hal tersebut membutuhkan biaya distribusi dan logistik yang tidak sedikit.

Suresh tak menampik adanya kendala itu. "Tapi, nanti ada sebagian biaya logistik yang juga ditanggung oleh pemerintah," imbuhnya.

Dengan begitu, potensi tambahan biaya logistik tersebut tidak mengganggu margin perusahaan. Namun, Suresh masih merahasiakan berapa margin yang diperoleh dari penjualan BBM harga konvensional. "Tidak berbeda jauh dengan margin BBM satu harga," elaknya.

Berdasarkan laporan keuangan AKRA pada kuartal pertama tahun ini, penjualan dari segmen distribusi, termasuk BBM dan bahan kimia, tercatat Rp 5,59 triliun.

Dengan perolehan laba senilai Rp 299,32 miliar dari penjualan tersebut, maka margin labanya sekitar 5%. Margin itu menurun dibandingkan realisasi di periode yang sama tahun sebelumnya, yang sekitar 6%.

Secara konsolidasi, penjualan AKRA di kuartal pertama  tahun ini tumbuh 34% menjadi Rp 5,83 triliun dari sebelumnya sebesar Rp 4,34 triliun. Manajemen AKRA menargetkan pertumbuhan penjualan konsolidasi sepanjang tahun ini minimal sekitar 20% menjadi Rp 21,95 triliun. Namun, Suresh masih merahasiakan target pertumbuhan laba bersih di tahun ini.

Pergerakan harga saham AKRA cenderung menyusut. Pada transaksi Jumat akhir pekan lalu, harga saham AKRA memang ditutup menguat 5,49% menjadi Rp 4.800 per saham. Namun sejak awal tahun, harga saham AKRA sudah menurun 24%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×