kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

AS beri waktu sebulan kepada China untuk menyegel kesepakatan dagang, bila tidak...


Sabtu, 11 Mei 2019 / 13:30 WIB
AS beri waktu sebulan kepada China untuk menyegel kesepakatan dagang, bila tidak...


Sumber: Bloomberg | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - WASHINGTON. Pemerintahan Presiden Donald Trump memberi waktu kepada China untuk menyegel kesepakatan perdagangan atau akan dikenai tarif baru. Ancaman tersebut dikeluarkan di tengah kebuntuan perkembangan pembicaraan perdagangan yang terjadi.

Dilansir dari Bloomberg, ancaman tersebut dibuat selama pembicaraan di Washington pada Jumat waktu setempat, beberapa jam setelah Trump menaikkan tarif impor atas barang-barang dari China senilai US$ 200 miliar. 

Dalam serangkaian kicauan di akun twitter yang menghibur pasar, Trump menyatakan pada Jumat bahwa pembicaraan dengan China telah berlangsung secara jujur ​​dan konstruktif. "Hubungan antara Presiden Xi dan saya sendiri tetaplah kuat, dan pembicaraan ke depan akan terus berlanjut," katanya. 

Meski begitu, seorang sumber menyebut bahwa belum ada rencana untuk pertemuan lanjutan antara kedua pihak.

Sebelumnya, dalam pertemuan dengan Wakil Perdana Menteri China Liu He, para pejabat AS mengatakan bahwa Beijing memiliki tiga atau empat minggu untuk menyetujui kesepakatan. Kalau tidak, Tiongkok mesti menghadapi tambahan tarif sebesar 25% pada ekspor produk mereka ke AS senilai US$ 325 miliar.

Sumber Bloomberg menyebut ancaman tersebut keluar karena pihak AS menilai China kurang menunjukkan kemajuan yang berarti dalam pertemuan yang berlangsung dua hari tersebut.

Dalam sebuah pernyataan pada Jumat malam waktu setempat, Perwakilan Dagang AS Robert Lighthizer mengatakan pemerintah AS akan merilis rincian rencananya untuk menaikkan tarif terhadap produk impor dari China sekitar US$ 300 miliar pada hari Senin pekan depan. 

Sementara itu, dalam sebuah wawancara stasiun tv CCTV, Liu mengatakan kedua belah pihak setuju untuk terus berbicara meskipun masih sejumlah hal yang mengganjal. Meski mendapat respons yang kurang positif, namun Lio menolak anggapan bahwa lawatannya ke Washington menemui kegagalan.

“Adalah hal yang normal untuk menemui hambatan selama proses negosiasi. Hal seperti itu tidak bisa dihindari," katanya.

Liu juga tak tinggal diam terhadap aksi Trump. Ia pun mengeluarkan pernyataan dengan nada menantang. "Demi kepentingan masyarakat China, warga AS dan orang-orang di seluruh dunia, kami akan menangani hal ini secara rasional. Tetapi Tiongkok tidak takut, begitu pula dengan rakyatnya.” tegasnya.

Ia menambahkan bahwa China membutuhkan perjanjian kerja sama yang bermartabat dan menjunjung tinggi aspek kesetaraan.




TERBARU

[X]
×