kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45935,51   7,16   0.77%
  • EMAS1.335.000 1,06%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Baju muslim wanita, daging ayam, hingga mie kemasan picu inflasi Mei 2018


Senin, 04 Juni 2018 / 12:18 WIB
Baju muslim wanita, daging ayam, hingga mie kemasan picu inflasi Mei 2018
ILUSTRASI. Safira


Reporter: Adinda Ade Mustami | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, inflasi Mei 2018 yang bertepatan dengan satu bulan sebelum Lebaran sebesar 0,21%, lebih tinggi dari inflasi bulan sebelumnya yang sebesar 0,1%. Namun, inflasi ini jauh lebih rendah dibanding inflasi satu bulan sebelum lebaran pada tahun-tahun sebelumnya.

Inflasi tersebut dipicu oleh inflasi pada kelompok sandang 0,33%, kelompok makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau sebesar 0,31%, dan kelompok bahan makanan sebesar 0,21%. Namun, dari ketiga pemicu itu, andil inflasi terbesar ada pada kelompok makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau sebesar 0,05%.

Kepala BPS Suhariyanto mengatakan, pada kelompok sandang yang memberikan andil terhadap inflasi sebesar 0,02%, disumbang oleh kenaikan harga pada baju muslim wanita. "Ibu-ibu sudah menyiapkan baju lebaran sejak dini," kata Suhariyanto, Senin (4/6). Kenaikan tersebut memberikan andil terhadap inflasi sebesar 0,01%.

Inflasi yang terjadi pada kelompok bahan makanan yang memberikan andil terhadap inflasi sebesar 0,04%, dipicu oleh kenaikan harga pada daging ayam ras dengan andil 0,07%, telur dengan andil 0,06%, ikan segar dengan andil 0,03%, dan bawang merah dengan andil 0,02%.

Namun, BPS juga mencatat sejumlah komoditas bahan pangan yang mengalami deflasi. Beberapa diantaranya, yaitu cabai merah dengan andil deflasi 0,08%, bawang putih dengan andil 0,05%, beras dengan andil 0,04%, dan cabai rawit dengan andil 0,03%.

Sementara inflasi yang terjadi pada kelompok makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau, utamanya dipicu oleh kenaikan harga mie kemasan dan rokok kretek filter dengan andil masing-masing sebesar 0,01%.

Waspadai kenaikan tarif angkutan

Meski begitu, Suhariyanto menyebut kenaikan transportasi patut diwaspadai. Sebab, secara historis setiap puasa dan Lebaran, tarif angkutan mengalami peningkatan. Utamanya, "Kenaikan tarif angkutan udara dan angkutan antar kota," tambah Suhariyanto.

Pada Mei, kelompok transportasi, komunikasi, dan jasa keuangan mencatat inflasi sebesar 0,18%. Adapun andil inflasi kelompok ini mencapai 0,03%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Berita Terkait



TERBARU

[X]
×