kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.347.000 0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Bakal gelar private placement, ini yang akan dilakukan BULL ke depan


Rabu, 21 Oktober 2020 / 07:55 WIB
Bakal gelar private placement, ini yang akan dilakukan BULL ke depan


Reporter: Selvi Mayasari | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Buana Lintas Lautan Tbk (BULL) Lautan mengumumkan hasil rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB) yang berlangsung pada Kamis (15/10). Di kutip dari keterbukaan informasi di laman Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Senin (19/10) pemegang saham menyetujui rencana peningkatan modal ditempatkan dan modal disetor perseroan tanpa memberikan hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) sebanyak-banyaknya 1,81 miliar saham baru dengan nilai nominal Rp 100.

Direktur Utama Buana Lintas Lautan Wong Kevin menjelaskan rencana private placement BULL adalah untuk memperkuat struktur permodalan dan menambah likuiditas. Dengan asumsi harga pelaksanaan Rp 400 per saham maka BULL dapat mengantongi dana Rp 474 miliar. BULL memperkirakan total kas akan bertambah menjadi 52,48% dan total aset bertambah 6,56%.

Inisiatif penambahan modal juga dilakukan karena rencana ekspansi agresif perusahaan di perairan internasional. BULL berencana menambah 10 kapal pada 2021 dari 33 unit saat ini.

Baca Juga: Uni-Charm Indonesia (UCID) mengungkit kapasitas produksi

"Aksi korporasi ini jika berhasil dilaksanakan tentu akan mendorong kinerja Perseroan menjadi semakin positif, seperti tambahan dana dapat digunakan untuk memperkuat struktur modal, pengembangan dan pertumbuhan Perseroan, diversifikasi sumber pendanaan, yaitu ekuitas, dan jumlah saham beredar akan bertambah dan dapat meningkatkan likuiditas perdagangan saham Perseroan," ungkap Wong Kevin kepada kontan.co.id, Selasa (20/10).

Wong Kevin mengungkapkan, rencana bisnis ke depannya BULL akan tetap mempertahankan konsistensi strategi dan kinerjanya, yaitu melalui, normalized revenue (kontrak time charter) mencakup 80%-90% pendapatan, pengembangan usaha dengan menambah jumlah kapal, diversifikasi pengoperasian kapal domestik dan internasional.

Selain itu BULL akan melakukan, diversifikasi penyewa kapal dari dalam dan luar negeri; dan memperhatikan komposisi modal dan hutang yang berimbang sehingga menghasilkan resiko usaha yang terukur.

BULL memproyeksikan di tahun ini pendapatan akan naik sebesar 2x lipat dari tahun sebelumnya. EBITDA akan naik menjadi 2,25-2,5x dari tahun 2019, bersamaan dengan laba bersih naik menjadi 3,5-4x dari tahun 2019.

Baca Juga: Shield On Service (SOSS) targetkan pendapatan Rp 1,3 triliun di 2020

"BULL tidak memiliki strategi usaha khusus dalam masa pandemi saat ini karena hampir seluruh pendapatan usaha BULL berasal dari kontrak sewa, walaupun demikian kami tetap terus mencari peluang usaha lainnya dengan mencari kontrak-kontrak sewa yang baru untuk pengembangan armada kami selanjutnya," pungkas Wong Kevin.

Selanjutnya: Uni-Charm (UCID) beli mesin produk baru senilai 986,48 juta Yen

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×