kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Bangun tower darurat dalam 2 pekan, 93,4% korban badai siklon NTT terlistriki


Senin, 19 April 2021 / 17:16 WIB
Bangun tower darurat dalam 2 pekan, 93,4% korban badai siklon NTT terlistriki
ILUSTRASI. Bangun tower darurat dalam 2 pekan, 93,4% korban badai siklon NTT terlistriki


Reporter: Intan Nirmala Sari | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Dalam waktu dua pekan PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) berhasil melistriki 93,4% masyarakat Nusa Tenggara Timur (NTT) yang terdampak badai siklon seroja. Langkah tersebut dilakukan lewat pembangunan menara darurat atau tower emergency yang dibangun di Desa Tunfeu, Kecamatan Nekamese, Kabupaten Kupang.

"Sebanyak 4.002 gardu pelanggan terganggu akibat adanya gangguan tower, sehingga dalam dua minggu empat kabupaten mengalami gelap gulita," kata Direktur Bisnis Regional Sulawesi, Maluku, Papua dan Nusa Tenggara PLN, Syamsul Huda dalam konferensi pers yang digelar secara virtual Senin (19/4). 

Syamsul  mengungkapkan, bersama TNI-Polri dan masyarakat, PLN akhirnya berhasil merampungkan pembangunan tower emergency dalam dua pekan dan berhasil mengalirkan energi listrik dari kota Kupang ke Kabupaten Kupang, Timor Tengah Selatan, Timor Tengah Utara dan Belu. Padahal, sebelumnya pembangunan tower emergency membutuhkan waktu hingga 30 hari atau sebulan. 

Sampai dengan Senin (19/4) pukul 12.00 Wita di seluruh NTT, PLN telah berhasil memulihkan 3.694 gardu yang terdampak, sehingga sebanyak 595.725 pelanggan dapat menikmati listrik kembali. 

Baca Juga: Hingga Rabu siang, PLN pulihkan kelistrikan 142.000 pelanggan di NTT

General Manager PLN Unit Induk Wilayah NTT Agustinus Sujatmiko menjelaskan, dibangunnya tower emergency untuk memenuhi kondisi darurat untuk melistriki empat kabupaten. Selanjutnya, PLN akan membangun tiga tower permanen, yang mana secara pararel sudah dilakukan upaya pemasangan. 

Dibantu anak usaha yakni PT Pembangkit Jawa-Bali (PJB) yang menugaskan PT Rekayasa Engineering (PTRE) dan kajian dari akademisi, PLN juga segera mencari tapak tower yang akan digunakan untuk menempatkan tower permanen nantinya. Tak hanya itu, PLN juga akan melakukan penguatan pada tapak tower yang berisiko dan membangun retaining walls atau dinding-dinding pondasi.

"Ada dua tower yang roboh akan di re-route ke jalur lain. Kami juga akan melakukan perkuatan seluruh tapak tower untuk menyediakan listrik yang andal," jelas Sujatmiko dalam konferensi pers virtual dari Kupang. 

Di sisi lain, dia mengakui untuk pembangunan tower permanen masih saat ini masih terkendala kondisi geografis dan medan yang sulit untuk dilalui. Beberapa daerah seperti Lembata, Sabu dan Rote yang masih terkendala di transportasi.

Selanjutnya: Bakal bentuk holding, simak rencana pengembangan panas bumi dari tiga BUMN ini

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Mastering Financial Analysis Training for First-Time Sales Supervisor/Manager 1-day Program

[X]
×