kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Bank DKI catat portofolio kredit sindikasi Rp 8,61 triliun


Rabu, 28 November 2018 / 10:53 WIB
Bank DKI catat portofolio kredit sindikasi Rp 8,61 triliun
ILUSTRASI. Pelayanan nasabah Bank DKI


Reporter: Maizal Walfajri | Editor: Azis Husaini

KONTAN.CO.ID -JAKARTA. Bank DKI terus berupaya memperbesar kredit sindikasi. Hingga saat ini, Bank DKI mencatatkan portofolio sebesar Rp 8,61 triliun. Penyaluran kredit sindikas Bank DKI lebih banyak kepada sektor infrastruktur, transportasi dan kelistrikan yang mencapai Rp 6,14 triliun.

Guna memperbesar portofolio, terbaru Bank DKI ikut dalam sindikasi pembiayaan investasi pembangunan tol tahap 1 meliputi Ruas Semanan – Sunter dan Sunter – Pulo Gebang. Bank DKI bekerjasama dengan PT JTD Jaya Pratama melakukan penandatanganan perjanjian kredit sindikasi. Kredit sindikasi ini senilai Rp13,7 triliun.

Pembangunan ini merupakan bagian dari 6 Ruas Jalan Tol Dalam Kota Jakarta. Perjanjian kredit ini melibatkan 29 Kreditur dengan 6 Joint Mandated Lead Arranger & Bookrunner (JMLAB).

"Sebagai salah satu JMLAB, Bank DKI mendapatkan porsi penyaluran kredit sebesar Rp 500 miliar dan mengkoordinir 16 BPD dengan total partisipasi sebesar Rp 3,9 triliun," ujar Direktur Keuangan Bank DKI, Sigit Prastowo dalam keterangan tertulis, Rabu (28/11).

Lanjut Sigit penyaluran kredit ini didasarkan pertimbangan bahwa sektor infrastruktur jalan tol merupakan sektor yang potensial serta merupakan infrastruktur yang dibutuhkan dalam upaya pengembangan wilayah dan peningkatan ekonomi.

Selain itu penyaluran kredit kepada PT JTD Jaya Pratama juga didasarkan pada reputasi dan kinerja keuangan yang baik serta mempertimbangkan bahwa PT JTD Jaya Pratama merupakan anak perusahaan dari PT Pembangunan Jaya sebagai salah satu BUMD Provinsi DKI Jakarta.

Sebelumnya, Bank DKI juga telah berpartisipasi dalam penyaluran kredit pada sejumlah proyek infrastruktur seperti kepada PT Jasamarga Jalan layang Cikampek (JJC) untuk pembangunan ruas jalan tol Jakarta-Cikampek II Elevated Lintas Marga Sedaya untuk proyek ruas tol Cikampek-Palimanan, Marga Bumi Adhikaratya untuk proyek ruas tol Gempol-Pandanan.

Ruas jalan tol yang dibangun bertujuan untuk menambah kapasitas jaringan jalan arteri yang ada serta untuk melayani lalu lintas yang lebih lancar dan lebih baik.

Seluruh struktur badan jalan dibangun dengan konstruksi Tol Melayang (Elevated), atau dibangun di atas jalan arteri yang sudah ada, serta infrastruktur yang sudah terbangun sebelumnya.

Selain itu, ruas jalan tol yang dibangun juga dirancang untuk meminimalisasi pembebasan lahan dan memaksimalkan pemanfaatan ruang infrastruktur kota yang ada. Ruas jalan tol tersebut nantinya akan menyediakan berbagai fasilitas terintegrasi yang memudahkan penggunanya untuk mengakses fasilitas transportasi umum.

Sistem Bus Rapid Transit (BRT) on the Toll Road merupakan yang pertama dirancang di Indonesia, yaitu jalan tol yang dilengkapi oleh shelter bus sepanjang koridornya. BRT ini terakomodasi dengan tiga koridor, yaitu Blue Line, Red Line, dan Green Line. BRT juga melayani perjalanan jarak jauh dengan jarak antar shelter 3 km hingga 4 km.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP) Negosiasi & Mediasi Penagihan yang Efektif Guna Menangani Kredit / Piutang Macet

[X]
×