kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45931,36   3,72   0.40%
  • EMAS1.320.000 -0,38%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Baramulti Suksessarana (BSSR) bidik volume produksi 11 juta-12 juta ton di tahun ini


Rabu, 21 Oktober 2020 / 19:39 WIB
Baramulti Suksessarana (BSSR) bidik volume produksi 11 juta-12 juta ton di tahun ini
ILUSTRASI. Pertambangan batubara PT Baramulti Suksessarana Tbk (BSSR).


Reporter: Muhammad Julian | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Baramulti Suksessarana Tbk tidak ingin muluk-muluk dalam mematok target produksi tahun ini. Hingga tutup tahun nanti, emiten batubara berkode saham BSSR tersebut membidik target produksi  sekitar 11-12 juta ton, tidak jauh berbeda dengan realisasi produksi tahun lalu yang mencapai 11,86 juta ton.

Sejalan dengan target produksi, BSSR juga berharap bisa menyamai realisasi kinerja penjualan dan laba bersih tahun lalu. Sebagai pembanding, penjualan konsolidasi BSSR di tahun 2019 mencapai US$ 418,08 juta, sementara laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk alias laba bersihnya tercatat sebesar US$ 30,03 juta.

“Kami usahakan kinerja perusahaan kurang lebih bisa sama seperti tahun lalu,” kata Direktur BSSR Eric Rahardja saat dihubungi Kontan.co.id usai acara paparan publik, Rabu (21/10).

Baca Juga: Penjualan turun, laba bersih Baramulti Suksessarana (BSSR) melesat 427% di kuartal I

Eric belum mau buka-bukaan soal realisasi produksi batubara perusahaan per kuartal III 2020, namun ia berujar bahwa realisasinya sejauh ini masih sejalan dengan target produksi yang telah ditetapkan. 

Adapun sepanjang Januari-Juni 2020 lalu, realisasi produksi batubara konsolidasi tercatat mencapai 5,37 juta ton atau setara dengan 45,31% dari realisasi produksi tahun 2019 lalu. Sementara itu, volume penjualan batubara konsolidasi di periode yang sama mencapai 5,45 juta ton.

Menurut Eric, pasar batubara sudah mulai menunjukkan tren perbaikan di semester kedua tahun ini, terlebih China yang merupakan salah satu target ekspor utama perusahaan sudah mulai meningkat pada paruh kedua tahun ini.

Tidak hanya itu, BSSR juga mendapati adanya peluang pasar batubara di beberapa negara ASEAN seperti Filipina, Thailand, dan Malaysia.

“Untuk mengejar electrification rate, saya rasa batubara tetap menjadi opsi yang paling feasible untuk pasar-pasar yang baru berkembang,” ujar Eric.

Melihat potensi peluang tersebut, BSSR berencana memacu penjualan batubara ke negara-negara ASEAN. Walau demikian, penjualan ekspor ke China diperkirakan masih akan menjadi salah satu porsi penjualan terbesar dalam total penjualan  perusahaan tahun ini dengan porsi sekitar 40%.

Untuk perbandingan, total penjualan batubara perusahaan ke China berkontribusi sebesar 32,43% dari total penjualan batubara perusahaan di tahun 2019. Sisanya, penjualan batubara perusahaan menyasar India dengan persentase kontribusi 28,97%, Indonesia 27,93%, Korea Selatan 5,20%, dan lain-lain 6%.

Baca Juga: Baramulti Suksessarana (BSSR) tebar dividen Rp 57,12 per saham, simak jadwalnya

Lebih lanjut, Eric juga mengungkapkan bahwa BSSR akan berupaya untuk menjaga agar biaya produksi perusahaan tetap kompetitif. Hal ini akan ditempuh melalui beragam cara, mulai dari renegosiasi kontrak dengan pihak mitra kontraktor, menjaga stripping ratio di tingkat optimum, meningkatkan efisiensi, dan lain-lain.

Untuk memuluskan kinerja, BSSR menganggarkan belanja modal atau capital expenditure (capex) sekitar US$ 10 juta dari kas internal perusahaan yang sebagian besar di antaranya difokuskan untuk keperluan perawatan (maintenance capex). Sampai akhir Juni 2020 lalu, BSSR telah menyerap sekitar US$ 6 juta dana capex.

Selanjutnya: Penjualan turun, Baramulti (BSSR) masih catatkan kenaikan laba bersih di Semester I

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×