kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Begini strategi OPPO untuk menggenjot penjualan ponsel di tahun 2021


Jumat, 22 Januari 2021 / 16:38 WIB
Begini strategi OPPO untuk menggenjot penjualan ponsel di tahun 2021


Reporter: Venny Suryanto | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Ponsel OPPO saat ini semakin merajai penjualan smartphone di Indonesia. Berbagai seri dikeluarkan mulai dari yang termurah hingga yang kualitasnya menyerupai iPhone. Apalagi, OPPO baru saja meluncurkan ponsel Reno5 5G yang akan secara perdana dijual di Indonesia pada 5 Febuari 2020 mendatang. 

Pasalnya, kebutuhan ponsel di era pandemi Covid-19 saat ini bisa dibilang cukup meningkat. Hal ini karena hampir semua aktivitas secara tak langsung membutuhkan dan menggunakan ponsel.

PR Manager Oppo Indonesia Aryo Meidianto menyebut selama di era pandemi, penjualan Oppo mengalami peningkatan hingga 5% sampai 10%. Adapun ponsel keluaran Reno5 pada Desember 2020 dapat mendongkrak pertumbuhan hingga 119% lebih tinggi dari penjualan Reno4 serta preorder 209% lebih tinggi dari Oppo F11 pro pada ponsel Reno5. 

“Kami rasa tidak ada alasan untuk tidak optimis di tahun ini. Kembali faktor pendorongnya adalah bagaimana menyediakan smartphone yang sesuai untuk konsumen di Indonesia, fitur yang diminati masyarakat. Reno5G memang juga diharapkan menjadi salah satu perangkat yang akan menaikkan market share OPPO,” kata Aryo saat dihubungi KONTAN, Jumat (22/1). 

Aryo mengungkapkan, di tahun ini persaingan bisnis ponsel yang sudah dapat dilihat kedepan adalah persaingan dalam bagaimana produsen ponsel menyakikan  perangkat 5G ke masyarakat. Ia bilang walaupun nyatanya jaringan 5G ini belum dapat berjalan di Indonesia akibat adanya regulasi yang belum resmi dikeluarkan oleh pemerintah. 

“Selain itu persaingan sesungguhnya dari perangkat smartphone adalah lebih kepada layanan yang diberikan bukan hanya soal spesifikasi perangkat,” tambahnya. 

Baca Juga: Pre order Oppo Reno5 5G dibuka pada 25 Januari sampai 4 Febuari 2021

Dalam menggenjot penjualan, pihaknya menerapkan berbagai strategi penjualan terutama dalam sistem trade in atau tukar tambah ponsel lama. Misalnya saja bagi pengguna Reno series akan mendapatkan harga beli kembali hingga Rp 1 juta, sementara pengguna F series akan mendapatkan harga beli kembali sebesar Rp 500.000.

Adapun untuk pengguna merek lain akan mendapatkan harga beli kembali sebesar Rp 200.000. Aryo bulang program tukar tambah ini akan berlangsung hingga 31 Januari 2021 mendatang. Untuk dapat menikmati program ini, konsumen dapat mengunduh aplikasi OTradeIn melalui Play Store atau App Store.

“Trade-in sangat membantu meningkatkan penjualan, seperti pada Reno5 dimana trade-in kita lakukan dengan memberikan penawaran khusus bagi pengguna Reno series dan Series,” jelasnya. 

Aryo juga bilang, untuk komposisi penjualan tahun ini komposisinya masih di online 20% dan offline 80%. Pihaknya memang lebih fokus pada pasar offline. “Komposisi penjualan tetap sama sebagian besar masih ada di pasar offline sekitar 80% dan online 20% sambil kita memperluas cakupan untuk pasar online,” ujarnya. 

Adapun terkait penjualan ponsel Reno 5 5G yang baru saja di luncurkan, pihaknya belum dapat memperkirakan berapa target penjualan yang dibidik. Yang pasti, untuk perangkat 5G yang lebih penting menurutnya adalag bagaimana Oppo dapat mengedukasi konsumen tentang jaringan ini. 

“Kami akan fokus untuk memberikan edukasi tentang kelebihan yang didapat konsumen jika nantinya menggunakan perangkat 5G. Yang pasti 5G akan erat hubungannya dengan gaming dan multimedia nantinya,” tutupnya. 

Selanjutnya: Harga HP OPPO A15 RAM 3 GB terbaru, dibanderol mulai dari Rp 1 jutaan

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Mastering Financial Analysis Training for First-Time Sales Supervisor/Manager 1-day Program

[X]
×