kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

BI: Gangguan layanan akibat Telkom 1 minimal


Senin, 28 Agustus 2017 / 21:36 WIB
 BI: Gangguan layanan akibat Telkom 1 minimal


Reporter: Ghina Ghaliya Quddus | Editor: Sanny Cicilia

KONTAN.CO.ID - Gangguan transponder satelit Telkom 1 menyebabkan gangguan beberapa fasilitas Anjungan Tunai Mandiri (ATM) perbankan di Indonesia. Tercatat ada sebanyak 8.800 ATM bank besar yang mengalami dampak gangguan satelit ini.

Namun demikian, Gubernur Bank Indonesia (BI) Agus Martowardojo mengatakan gangguan sebagai akibat dari anomali Satelit Telkom 1 masih tergolong minim, “Kami melihat memang ada pelayanan yang terganggu, tetapi jumlahnya minimal," kata Agus di Gedung DPR, Jakarta, Senin (28/8).

Sebagai solusi, arahan BI adalah segera mengalihkan antenanya dari Satelit Telkom 1 yang sedang mengalami gangguan, ke sejumlah alternatif lain. Dia mencontohkan ada dua alternatif, yakni Satelit Telkom-2 dan Satelit Telkom-3S hingga kondisi Satelit Telkom 1 berfungsi normal kembali.

"Di perbankan, kami sudah minta kepada mereka jangan hanya tergantung satu vendor. Jadi untuk jaringan mereka pasti punya jaringan utama dan jaringan alternatif. Kami meyakini hal ini akan mengurangi risiko dari pelayanan sistem keuangan," ujarnya

Menurut Agus, pihak Telkom juga akan segera memberikan penjelasan soal penyebab Satelit Telkom-1 terganggu. BI mencatat ada lima penyedia jaringan yang menggunakan Satelit Telkom-1.

”Telkom sedang bicara dengan vendor internasionalnya. Sejak Jumat (pekan kemarin), kami sudah melakukan pembahasan dengan perbankan, OJK dan Kemenkominfo," katanya.

Adapun ia mengatakan bahwa BI telah mempersiapkan satuan kerja untuk memastikan sistem pembayaran kliring, RTGS (Real Time Gross Settlement), dan pengelolaan uang tidak terhambat akibat Satelit Telkom-1 terganggu. 

"Kami mempersiapkan sistem kliring, RTGS (real-time gross settlement), dan pengadaan uang rupiah apabila diperlukan," kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×