kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45927,64   6,18   0.67%
  • EMAS1.325.000 -1,34%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

BKP teken kerja sama ketahanan pangan dengan WFP


Selasa, 28 November 2017 / 20:11 WIB
BKP teken kerja sama ketahanan pangan dengan WFP


Reporter: Lidya Yuniartha | Editor: Dessy Rosalina

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Badan Ketahanan Pangan, Kementerian Pertanian melakukan penandatanganan Project Document (Prodoc) dengan World Food Programe (WFP).

Bentuk kerja sama ini berupa pembaruan Peta Ketahanan dan Kerentanan Pangan (Food Security and Vulnerability Altas - FSVA) dan pengembangan sistem informasi ketahanan pangan dan gizi nasional yang terpadu.

Kepala Badan Ketahanan Pangan (BKP) Kementerian Pertanian, Agung Hendriadi mengatakan saat ini BKP sedang berupaya untuk mengentaskan daerah-daerah yang masih rentan rawan pangan. Pasalnya, terdapat beberapa daerah khususnya di Indonesia bagian timur yang masih rawan pangan.

Agung Hendriadi menjelaskan, mereka akan terus memperbarui peta ketahanan dan kerentanan pangan. Nantinya peta ini akan digunakan oleh pemerintah atau organisasi terkait sebagai dasar perencanaan baru.

Hingga saat ini peta ketahanan dan kerentanan pangan yang ada merupakan hasil pemetaan 2015. Perbaharuan peta ini akan kembali dilakukan pada 2018.

Dia pun mengatakan, BKP memiliki beberapa program yang ingin diimplementasikan ke depannya. "Beberapa hal yang ingin diimplementasikan adalah kawasan rumah pangan lestari, desa mandiri pangan, dam pengembangan kelompok tani. Jadi inilah yang ingin kami kerjakan," terang Agung.

Pada 2016 terdapat 2.300 rumah pangan lestari dan 18 provinsi untuk desa mandiri pangan. BKP menargetkan pada 2018, pemerintah akan melakukan intervensi di 100 kabupaten dan 1.000 desa melalui rumah pangan lestari dan desa mandiri pangan.

Sementara itu, World Food Programe (WFP) Representative and Country Director for Indonesia, Anthea Webb mengatakan saat ini ketersediaan pangan sudah tidak menjadi suatu masalah lagi bagi Indonesia.

"Saat ini yang menjadi pertanyaan apakah masyarakat memiliki akses pada pangan? karena hanya 2/3 yang mendapatkan makanan yang sehat dan bergizi," ujar Anthea.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Trik & Tips yang Aman Menggunakan Pihak Ketiga (Agency, Debt Collector & Advokat) dalam Penagihan Kredit / Piutang Macet Managing Customer Expectations and Dealing with Complaints

[X]
×