kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

BPKH akan mulai investasi langsung pada tahun depan, berikut rincian sektornya


Selasa, 11 Desember 2018 / 14:26 WIB
BPKH akan mulai investasi langsung pada tahun depan, berikut rincian sektornya
Kepala Badan Pelaksana BPKH Anggito Abimanyu


Reporter: Umi Kulsum | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) akan mulai investasi langsung di tahun depan dengan melihat potensi di Arab Saudi. Sejumlah sektor tengah dijajaki dalam tahap negosiasi.

Kepala Badan Pelaksana BPKH Anggito Abimanyu mengatakan, sektor tersebut diantaranya perhotelan, katering, penerbangan dan transportasi bus. Menurutnya, ada dua hotel di Madinah dan tiga hotel di Mekkah yang kini tengah dijajaki BPKH untuk investasi. Sementara untuk investasi di katering hanya satu yang berlokasi di Mekkah.

Sementara di sektor penerbangan, dia menyebut bisa saja nantinya bekerjasama dengan maskapai Saudi Airlines. 

Catatan saja, sebelumnya BPKH juga telah meneken kerjasama penerbangan dengan maskapai Garuda Indonesia.

"InsyaAllah Januari kita akan melakukan negosiasi. Untuk waktu mulai investasinya kita belum tahu tergantung negoisasinya tapi memang sudah kita pilih berapa hotel yang cukup layak," kata Anggito kepada Kontan.co.id, saat ditemui di Hotel Borobudur Jakarta, Selasa (11/12).

Anggito juga masih enggan membeberkan jumlah dana yang akan diinvestasikan langsung. Pasalnya nilai investasi masih bergerak, tergantung pada penawarannya. 

Sementara itu, terkait rencana BPKH untuk berinvestasi proyek infrastruktur lewat Pembiayaan Investasi Non-Anggaran Pemerintah (PINA), Anggito menuturkan hal ini belum ada pembahasan lebih lanjut.

Yang pasti, Anggito bilang BPKH akan terus melanjutkan investasi di surat berharga syariah negara (SBSN) pada tahun depan.

"Tahun depan difokuskan investasi langsung. Investasi di SBSN tetap digulirkan, dan ada yang jatuh tempo Rp 6 triliun tahun depan. Kita masih harus lakukan untuk refinancing atau cari surat instrumen lain seperti surat berharga lain. Misal tahun ini kita sudah mulai SBSN valas US$ 100 juta mudah-mudahan Desember ini mulai lagi US$ 100 juta lagi," jelas dia.

Hingga pertengahan Desember 2018, Anggito menyebut, outstanding BPKH investasi di SBSN mencapai Rp 36,5 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP) Negosiasi & Mediasi Penagihan yang Efektif Guna Menangani Kredit / Piutang Macet

[X]
×