kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45925,22   -10,30   -1.10%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

BRI beri dana talangan untuk anak usaha Waskita Toll Road senilai Rp 7,16 triliun


Kamis, 31 Mei 2018 / 23:16 WIB
BRI beri dana talangan untuk anak usaha Waskita Toll Road senilai Rp 7,16 triliun
ILUSTRASI.


Reporter: Yoliawan H | Editor: Dupla Kartini

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI) memberikan pinjaman khusus kepada tiga Badan Usaha Jalan Tol (BUJT), yang juga anak usaha PT Waskita Toll Road senilai total Rp 7,16 triliun.

Ketiga BUJT tersebut, yaitu PT Cimanggis Cibitung Tollways, PT Trans Jabar Tol dan PT Kresna Kusuma Dyandra Marga

Dana talangan tersebut akan digunakan untuk pembebasan lahan di ruas tol Cimanggis-Cibitung sebesar Rp 3,702 triliun yang dikelola PT Cimanggis Cibitung Tollways. Kemudian, ruas tol Bogor, Ciawi, Sukabumi sebesar Rp 2,078 triliun yang dikelola PT Trans Jabar Toll. Lalu, untuk ruas tol Bekasi Cawang Kampung Melayu sebesar Rp 1,380 triliun yang dikerjakan PT Kresna Kusuma Dyandra Marga.

Direktur Keuangan dan SDM PT Waskita Toll Road Y. Ariandi Siregar menjelaskan, dana talangan tanah tersebut merupakan pembiayaan untuk pembebasan tanah pada tiga ruas tol tersebut. Nantinya dana itu akan diganti dana APBN oleh pemerintah melalui Lembaga Manajemen Aset Negara (LMAN).

"Tujuan dana talangan tanah ini sebagai wujud dari upaya mendukung percepatan pembangunan proyek infrastruktur di Indonesia, khususnya jalan tol,” jelas Ariandi di Binakarna Ballroom, Hotel Bidakar, Kamis (31/5).

Mokh. Sadali, Direktur Utama PT Trans Jabar Tol, menjelaskan, sebagai pemegang konsesi ruas tol Bogor Ciawi Sukabumi (Bocimi) pihaknya mengerjakan ruas jalan total 54 km. Dengan adanya dana talangan ini, pihaknya akan menggunakan untuk pembebasan lahan Seksi 2, 3, dan 4.

"Pembebasan lahan Seksi 2 sudah 20%, sementara Seksi 3 dan 4 masih nol persen, kita masih tahap musyawarah. Harapan setelah Lebaran sudah ada pembayaran," katanya.

Sadali menambahkan, pihaknya juga tengah menunggu revisi penambahan ruas dari Bocimi-Ciranjang. "Ini sedang direvisi BPJT. Selain itu kami juga koordinasi dengan LMAN untuk amandemen biaya. Tahun 2017, kami dapat Rp 500 miliar, dan di 2018 senilai Rp 1,3 triliun. Total sekitar Rp 1,8 triliun," paparnya.

PT Waskita Toll Road selaku induk usaha menargetkan proyek jalan tol Bocimi untuk ruas Jalan Tol Ciawi Sukabumi Seksi 1 dengan ruas Ciawi Cigombong sepanjang 15,35 kilometer dapat mulai beroperasi pada September 2018. Untuk Lebaran hanya berlaku fungsional. Kemudian sampai ke Cibadak diperkirakan tahun 2020 akan selesai. Lalu, hingga Sukabumi Timur ditargetkan selesai pada 2021.

Ridwan Dharma, Diirektur Utama PT Cimanggis Cibitung Tollways, mengatakan, dana talangan ini akan digunakan untuk pembebaaan lahan Seksi 1-2. "Pembebasan lahan Seksi 1 tinggal 20% lagi, sedangkan Seksi 2 tinggal 60% lagi. Dana talangan tanah ini akan mempercepat pembangunan ruas tol sehingga akhir 2019. Seksi 1-2 sudah selesai. Ini akan membantu transportasi Jagorawi ke Bandung," jelasnya.

PT Cimanggis Cibitung Tollways adalah pemegang konsesi ruas Cimanggis Cibitung dengan panjang 26,3 km yang masuk di dalam ruas JORR 2. Ruas tol ini menghubungkan dua ruas jalan tol besar yang telah lama beroperasi yaitu ruas Jagorawi dan Cikampek, dan juga menghubungkan ruas tol Cijago dan Cilincing.

Di kesempatan yang sama, Herwidiakto, Direktur Utama PT Kresna Kusuma Dyandra Marga mengatakan, dana talangan tersebut akan digunakan untuk pembebasan lahan untuk konektivitas ke ruas Tol Wiyoto Wiyono. "Nanti juga untuk pembebasan laham Seksi 2A Jakasampurna - Bekasi Barat," imbuhnya.

Ruas Bekasi Cawang Kampung Melayu (Becakayu) dengan keseluruhan mencapai panjang 16 kilometer. Ruas ini terdiri dari dua seksi yakni seksi 1A yang menyambungkan Cipinang Muara hingga Kampung Melayu dan seksi 2 dari Jakasampurna ke Duren Jaya sepanjang 10,04 kilometer.

Saat ini PT Kresna Kusuma Dyandra Marga tengah fokus untuk mempercepat pembebasan, sehingga dapat menyelesaikan pembangunan seksi IA, yaitu antara Cipinang Muara hingga Kampung Melayu, sehingga dapat beroperasi pada September 2018.

Sedangkan seksi II antara Jaka Sampurna hingga Bekasi Barat ditargetkan selesai dan mulai beroperasi pada Desember 2018. Sebelumnya, seksi 1B Cipinang Melayu Pangkalan Jati dan 1C Pangkalan Jati Jakasampurna telah resmi beroperasi sejak November 2017.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP) Negosiasi & Mediasi Penagihan yang Efektif Guna Menangani Kredit / Piutang Macet

[X]
×