Dampak lingkungan pabrik pakan ternak di Semarang

Jumat, 17 November 2017 | 18:21 WIB Sumber: TribunNews.com
Dampak lingkungan pabrik pakan ternak di Semarang


PENCEMARAN LINGKUNGAN - SEMARANG. Tak hanya warga, pemilik pabrik di sekitar Kawasan Industri Candi, Ngaliyan, Semarang, Jawa Tengah, turut mengeluhkan aktivitas produksi PT Havindo Pakan Optima yang memberikan dampak lingkungan di wilayah tersebut.

Dampak berupa bau yang tidak sedap dan penyebaran kutu-kutu tersebut menyebabkan aktivitas produksi pabrik  lainnya terganggu.

Salah satunya adalah PT Petropack Agro Industries, yang berdampingan langsung dengan PT Havindo Pakan Optima. PT Petropack Agro Industries merupakan perusahaan yang bergerak di bidang usaha produk makanan untuk konsumsi manusia.

"Perusahaan kami sudah tidak beroperasi dan berproduksi selama hampir 11 bulan. Kami dirugikan secara material maupun immaterial," kata Legal dan General Affairs Manager PT Petropack Agro Industries, Michels Roland dalam keterangannya, Kamis (16/11).

Rencana PT Petropack Agro Industries dalam melakukan ekspansi bisnis di Semarang pun akhirnya terhambat. Pasalnya, penanam modal mempertimbangkan permasalahan dampak lingkungan yang melanda perusahaan yang mulai beroperasi di kawasan tersebut sejak 2009.

Michels mengatakan, pihaknya telah melaporkan hal ini ke Dinas Lingkungan Hidup Kota Semarang dan Dinas Penanaman Modal PTSP Provinsi Jawa Tengah. Selain itu, ia juga telah melaporkan hal ini ke Polda Jateng. Serangkaian mediasi pun telah dilakukan. Namun, PT Havindo Pakan Optima tetap beroperasi.

Secara  terpisah, Direktur PT Havindo Pakan Optima, Suhartanto, mengatakan bahwa pihaknya menghargai masukan dari pihak-pihak yang memperhatikan pabriknya selama ini.

"Kami baru beroperasi 23 bulan, tentu masih membutuhkan banyak saran dan masukan," kata Suhartanto.

Terkait kutu dan bau tak sedap, Suhartanto mengatakan telah menempuh langkah-langkah pencegahan sesuai saran dari konsultan dan Dinas Lingkungan Hidup Kota Semarang.

"Kalau zero (0) kutu itu tidak bisa. Hewan ada siklusnya. Apalagi bahan baku kan dari warga, ada tepung jagung dan dedak," katanya.

Editor: Yudho Winarto

Terbaru