kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Dharma Satya Nusantara (DSNG) akuisisi dua perusahaan sawit milik Bima Palma Group


Rabu, 12 Desember 2018 / 22:16 WIB
Dharma Satya Nusantara (DSNG) akuisisi dua perusahaan sawit milik Bima Palma Group


Reporter: Krisantus de Rosari Binsasi | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Rencana akuisisi yang dilakukan oleh PT Dharma Satya Nusantara Tbk (DSNG) atas dua perusahaan Crude Palm Oil (CPO) milik Bima Palma Group (BPG) akhirnya dirampungkan pada hari ini, Rabu (12/12). Kedua perusahaan yang dimaksud adalah PT Bima Palma Nugraha (BPN) dan PT Bima Agri Sawit (BAS).

Akuisisi itu ditandai dengan penandatanganan Perjanjian Jual Beli (PJB) antara DSNG dengan BPN dan BAS yang dilangsungkan pada hari ini di Kantor Pusat Perseroan, Kawasan Industri Pulogadung, Jakarta Timur.

Sesuai dengan PJB tersebut, DSN Group sepakat mengambilalih 100% BPN dan 100% BAS. Dua perusahaan perkebunan miilik BPG yang berlokasi di Kabupaten Kutai Timur, Provinsi Kalimantan Timur. Sebelumnya pemegang saham Perseroan telah menyetujui rencana pengambilalihan tersebut dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) yang diselenggarakan pada Senin (10/12).

Corporate Secretary DSN Group Paulina Suryanti, mengatakan pengambilalihan BPN dan BAS ini merupakan sebuah langkah yang strategis bagi Perseroan untuk berkembang melalui pengembangan lahan perkebunan baru secara anorganik, di samping terus berupaya melakukan penanaman baru di lahan milik sendiri.

”Hari ini menjadi salah satu milestone bagi DSN Group, sekaligus menunjukkan komitmen kami untuk terus berkembang dalam usaha perkebunan kelapa sawit,” kata Paulina dalam keterangan resmi.

Alasan Perseroan dalam melakukan pengambilalihan saham BPN dan BAS adalah mempertimbangkan pengembangan perusahaan secara jangka panjang. Saat ini kedua perkebunan kelapa sawit tersebut sudah menghasilkan atau telah memiliki tanaman menghasilkan, dengan usia tanam yang masih relatif muda.

Setelah pengambilalihan, menurut Paulina, diperkirakan akan ada penambahan produksi CPO sekitar 14%. Selain itu, akuisisi ini akan memberikan nilai tambah bagi Perseroan, karena kedua perusahaan perkebunan itu memiliki lokasi di Kutai TImur, Kalimantan Timur, yang juga merupakan lokasi terbesar kebun Perseroan, sehingga dapat memberikan sinergi dalam pengembangan usaha di masa mendatang.

“Dengan pengalaman kami dalam mengelola perkebunan kelapa sawit, kinerja kedua perusahaan target tersebut diharapkan masih bisa berkembang dan memberikan kontribusi positif kepada Perseroan dalam beberapa tahun mendatang,” ujar Paulina.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×