kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Ekonomi global berpotensi tertekan, simak saham berikut


Selasa, 17 Juli 2018 / 23:01 WIB
Ekonomi global berpotensi tertekan, simak saham berikut
ILUSTRASI. Bursa Efek Indonesia


Reporter: Intan Nirmala Sari | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pergerakan bursa saham masih berpotensi tertekan oleh sentimen eksternal, terutama data ekonomi beberapa negara besar. Kemarin China merilis data pertumbuhan ekonomi kuartal II-2018 yakni 6,7%. Angka ini melambat jika dibandingkan dengan periode yang sam dengan tahun lalu yakni 6,8%.

Di sisi lain, laporan neraca perdagangan dari Eropa juga diperkirakan bakal menurun. Hal serupa juga akan terjadi pada rilis penjualan ritel di Amerika Serikat (AS) yang diperkirakan turun.

Analis Binaartha Parama Sekuritas Muhammad Nafan Aji mengungkapkan, berbagai sentimen tersebut membuat para pelaku pasar memilih untuk wait and see. Kondisi tersebut pula yang membuat indeks pasar regional ikut terkoreksi.

Di tengah kondisi tersebut, Nafan menilai sektor pertambangan dan konstruksi masih cukup kokoh menghadapi tekanan eksternal. Hal ini didukung pergerakan kinerja emiten tambang dan harga komoditas dunia yang cenderung stabil.

Untuk sektor konstruksi, prospek ke depannya juga diperkirakan menguat. Apalagi didukung dengan upaya serius pemerintah untuk membangun infrastruktur dan akan berdampak pada peningkatan ekonomi nasional. "Meskipun semua sektor cenderung melemah, mining dan konstruksi masih sempat menguat," ungkap Nafan kepada Kontan.co.id, Senin (16/7).

Bagi pelaku pasar, kondisi saat ini dapat dimanfaatkan untuk akumulasi beli. Terutama ketika harga sudah bergerak murah, atau buy on weakness. Untuk rekomendasi jangka panjang, Nafan merekomendasikan PT Wijaya Karya Tbk (WIKA) dengan target harga Rp 1.930. Dia pun merekomendasikan saham PT Waskita Karya Tbk (WSKT), dengan target jangka panjang Rp 2.680.

Sementara itu, analis Trimegah Sekuritas Rovandi mengatakan, akibat sentimen ekonomi eksternal, hampir di semua sektor terdapat emiten dengan beta 0. Umumnya adalah saham second liner. "Berpengaruh langsung sih tidak, tapi dengan rupiah yang melemah terhadap AS, karena terimbas dari data ekonomi global, tentu akan berpengaruh ke emiten," kata Rovandi, Selasa (17/7).

Meskipun begitu, untuk jangka pendek dan menengah masih terdapat saham-saham dengan prospek menarik. Rovandi melihat, beberapa saham yang layak disimak antara lain WSKT, PT Bintraco Dharma Tbk (CARS), PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk (CPIN), PT Integra Indocabinet Tbk (WOOD) dan PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Mastering Financial Analysis Training for First-Time Sales Supervisor/Manager 1-day Program

[X]
×