Ekspor minyak hewan dan nabati Sumut susut 18%

Rabu, 03 Februari 2016 | 12:10 WIB Sumber: Antara
Ekspor minyak hewan dan nabati Sumut susut 18%


MEDAN. Devisa lemak dan minyak hewan dan nabati Sumatera Utara pada sepanjang tahun 2015 turun 18,17% dibanding 2014. Penurunan harga dan permintaan menjadi penyebab lesunya ekspor minyak hewan dan nabati Sumut.

"Penurunan devisa dari golongan barang itu sudah terlihat sejak awal tahun. Pada semester I saja, sudah turun 18%," kata Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Sumut, Wien Kusdiatmono di Medan, Rabu (3/2).

Sepanjang 2015, nilai ekspor lemak dan minyak hewan/nabati Sumut hanya US$ 3,32 miliar dari tahun sebelumnya yang sebesar US$ 4,05 miliar.

Salah satu komoditas minyak hewan dan nabati dari Sumut adalah minyak kelapa sawit (CPO). Tapi, permintaan dari negara importir terutama China, menurun. Hal ini kian menekan harga minyak sawit. 

Salah satu pendiri dan pembina Palm Oil Agribusiness Strategic Policy Institute (Paspi), Balaman Tarigan menyebutkan, harga CPO di Rotterdam tanggal 1 Februari untuk pengapalan Maret masih hanya US$ 600 per metrik ton (MT).

Adapun harga jual di Kantor Pemasaran Bersama (KPB) PTPN sebesar Rp 6.650 per kg.

Memang, ada kenaikan harga dibanding 28 Januari, ketika harga di Rotterdam US$ 580 per MT dan KPB Rp 6.647 per kg. "Tapi, harga itu dinilai masih belum kembali ke angka normal," ujar Balaman yang menjadi Komisaris di PTPN V.

Harga rata-rata CPO di 2014 masih bisa di kisaran Rp 7.800- Rp 7.900 per kg. "Mengacu pada harga di awal tahun yang masih melemah diperkirakan harga pada tahun 2016 juga masih rendah di bawah harga rata-rata 2014," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Sanny Cicilia

Terbaru