kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Emiten incar dana di pasar modal Rp 77,39 triliun


Jumat, 29 Mei 2015 / 16:58 WIB
Emiten incar dana di pasar modal Rp 77,39 triliun
ILUSTRASI. Struktur Anatomi GIgi Manusia, Jenis-Jenis Gigi, dan Fungsi Masing-Masing Gigi.


Reporter: Amailia Putri Hasniawati | Editor: Uji Agung Santosa

JAKARTA. Penggalangan dana di pasar modal hingga semester I-2015 akan melampaui nilai total penggalangan dana pada 2014. Hal ini menandakan para emiten optimistis perekonomian akan pulih sehingga mereka bisa melanjutkan ekspansi.

Berdasarkan data yang dihimpun KONTAN, hingga saat ini total dana yang berhasil diraup dari aksi penawaran umum perdana (IPO) sebesar Rp 6,67 triliun. Dana itu diperoleh dari lima perusahaan yang mencatatkan perdana saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), termasuk PT Mitra Energi Persada Tbk (KOPI) yang relisting.

Sementara itu, di dalam pipeline BEI, masih ada sembilan calon emiten yang berencana listing. Mereka menggunakan laporan keuangan Desember 2014 sebagai dasar valuasi. Tiga dari calon emiten itu sudah memiliki ancer-ancer target dana yang akan diraup.

Seperti, PT Merdeka Copper Gold yang mengincar dana Rp 1,5 triliun-Rp 1,8 triliun. Lalu, PT Indonesia Media Televisi sekitar Rp 1 triliun dan PT Mega Manunggal Property yaitu senlai Rp 900 miliar hingga Rp 1 triliun. Dengan ada tambahan tiga calon emiten saham itu, maka total dana dari aksi IPO berpotensi mencapai lebih dari Rp 10 triliun.

Sebagai perbandingan, tahun lalu, dari total 24 emiten baru, dana yang berhasil terjaring hanya Rp 9,12 triliun. Angka ini termasuk relisting PT Tunas Alfin Tbk (TALF). Nilai emisi obligasi pun demikian.

Berdasarkan data BEI, total emisi dan sukuk yang sudah tercatat sepanjang 2015 ada 22 emisi dari 20 emiten. Nilai emisi mencapai Rp 24,11 triliun. Pada Juni 2015, ada tiga obligasi yang akan dicatatkan. Ketiga obligasi itu adalah penawaran umum berkelanjutan (PUB) Toyota Astra Finance Service (TAFS) tahap II. Nilainya sebesar Rp 1,5 triliun.

PUB I Mandiri Tunas Finance tahap III senlai Rp 150 miilar dan PUB tahap II dan sukuk ijarah berkelanjutan tahap II PT Indosat Tbk (ISAT). Masing-masing nilai obligasi dan sukuk ISAT itu sebesar Rp 2,68 triliun dan Rp 416 miilar.

Di dalam pipeline BEI, masih ada tujuh emiten yang berencana merilis surat utang. Ketujuh emiten itu adalah PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM), PT Modernland Realty Tbk (MDLN), PT Adira Multifinance Tbk (ADMF), dan PT Bank Bukopin Tbk (BBKP).

Selanjutnya, ada PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI), PT Sarana Multigriya Finansial (SMF), dan PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN). Total emisi dari tujuh emiten itu mencapai Rp 18 tirliun. Dengan demikian, total nilai penerbitan surat utang bisa menyentuh angka Rp 46,86 triliun.

Sedangkan, di sepanjang 2014, total emisi obligasi, sukuk dan efek beragun aset (EBA) sekitar Rp 40,41 triliun. Nilai penerbitan saham baru pun ramai. Menurut catatan KONTAN, sedikitnya ada 15 emiten yang akan menggelar penerbitan saham baru baik dengan hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) maupun non HMETD.

Potensi dana yang diraup dari aksi korporasi ini mencapai Rp 20,53 triliun. Beberapa yang besar diantaranya PT Waskita Karya Tbk (WSKT) senilai Rp 6,72 triliun, PT Adhi Karya Tbk (ADHI) dan Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE) senilai Rp 1,65 triliun.

Sehingga, total dana yang diincar para emiten itu mencapai Rp 77,39 triliun. Ito Warsito, Direktur Utama BEI mengatakan, hal itu menandakan emiten tetap melanjutkan ekspansi. "Mereka optimsitis, perekonomian Indonesia akan pulih," ujarnya, Jumat (29/5).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×