kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.347.000 0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

GO-PAY dipilih menjadi penyalur pembiayaan ultra mikro


Jumat, 14 Desember 2018 / 21:28 WIB
GO-PAY dipilih menjadi penyalur pembiayaan ultra mikro
ILUSTRASI. Aplikasi pembayaran Go-Pay


Reporter: Dityasa H Forddanta | Editor: Azis Husaini

KONTAN.CO.ID -JAKARTA. GO-PAY terpilih menjadi salah satu saluran dalam rangka penyaluran dana pembiayaan ultra mikro milik Kementerian Keuangan (Kemenkeu).

Uang elektronik bagian dari ekosistem GO-JEK itu akan menjadi pilihan metode pencairan kredit ultra mikro kepada debitur yang sebelumnya tidak memiliki akses ke perbankan (non bankable).

Aldi Haryopratomo, Chief Executife Officer (CEO) GO-PAY saat mengatakan, ini suatu kehormatan bagi GO-PAY untuk dapat berpartisipasi dalam Uji Coba Penyaluran Kredit Ultra Mikro Secara Non-Tunai bagi pengusaha mikro Indonesia.

Hal ini sesuai dengan misi perusahaan untuk menjadi jembatan bagi pengusaha mikro untuk mendapatkan layanan keuangan. "Kami senantiasa mendukung upaya pemerintah dan regulator dalam mewujudkan Gerakan Nasional Non-Tunai," ujarnya dalam keterangan tertulis, Jumat (14/12).

Aldi melanjutkan, GO-PAY dapat digunakan untuk menjangkau para debitur yang belum memiliki rekening perbankan. Para debitur yang merupakan pengusaha mikro bisa memanfaatkan pinjamannya untuk membayar tagihan sehari-hari dan berbelanja barang modal di berbagai rekan usaha yang sudah menerima GO-PAY sebagai metode pembayaran.

”Selain itu, mereka juga bisa memanfaatkan GO-PAY sebagai metode pembayaran di usaha mereka. Ini akan membantu para pengusaha mikro untuk mencatat transaksinya,” ujar Aldi.

Saat ini, sudah ada lebih dari 200 ribu rekan usaha di seluruh Indonesia yang sudah menerima GO-PAY sebagai alat pembayaran. Diharapkan, debitur yang memanfaatkan GO-PAY bisa naik kelas.

Pemanfaatan uang elektronik seperti GO-PAY bisa menjadi pintu masuk bagi pengusaha mikro untuk kenal, percaya dan terus menggunakan layanan keuangan guna meningkatkan usahanya.

“GO-PAY percaya bahwa kolaborasi dan kemitraan dengan semua pihak diperlukan untuk mencapai inklusi keuangan. Dalam hal UMi, kami bermitra dengan pemerintah dan lembaga keuangan bukan bank,” jelas Aldi.

Pada kesempatan sebelumnya, Menteri Keuangan Sri Mulyani dalam dalam kegiatan Peluncuran Uji Coba Digitalisasi Pembiayaan Ultra Mikro melalui Penggunaan Uang Elektronik mengungkapkan, selama ini pengusaha kecil dan sangat mikro atau yang sering disebut ultra mikro mendapatkan dukungan dari pemerintah, salah satunya melalui Kredit Usaha Rakyat (KUR).

Pada tahun 2019, subsidi bunga KUR meningkat hingga Rp 12,1 triliun dibandingkan Rp11,9 triliun pada 2018. Dengan subsidi bunga sebesar itu maka jumlah KUR yang diberikan mencapai lebih dari Rp 100 triliun.

Padahal, menurut Sri Mulyani, sebagian besar dari total UMKM Indonesia yang berjumlah 59 juta UMKM merupakan pengusaha ultra mikro, yang selama ini belum mendapatkan akses ke berbagai layanan keuangan.

Sri Mulyani berharap kolaborasi itu bisa memperluas penetrasi kepada pemain baru terutama yang sama sekali belum memiliki akses ke layanan keuangan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP) Negosiasi & Mediasi Penagihan yang Efektif Guna Menangani Kredit / Piutang Macet

[X]
×