kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Hadapi disrupsi teknologi, Bank Commonwealth jalin kerja sama dengan Fintech


Selasa, 04 Desember 2018 / 20:20 WIB
Hadapi disrupsi teknologi, Bank Commonwealth jalin kerja sama dengan Fintech
ILUSTRASI. Commonwealth Bank


Reporter: Maizal Walfajri | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Commonwealth punya strategi guna menghadapi disrupsi teknologi dari bisnis financial technology (fintech) terhadap Bank. Bank yang sahamnya dimiliki oleh Australia ini memilih memanfaatkan menjalin kerja sama dengan fintech.

Presiden Direktur Bank Commonwealth, Lauren Sulistiawati bilang pihaknya akan mencari partner fintech dan e-commerce untuk bekerja sama untuk mendapatkan solusi-solusi terbaik (win win solution). Adapun partner yang bakal dibidik adalah yang memiliki pemahaman dan konsep yang sama dengan Bank Commonwealth untuk memberikan nilai lebih ke nasabah.

"Sudah lebih dari 10 fintech dan start up yang bekerja sama dengan kita. Kerja sama ini sudah sejak akhir tahun lalu. Kedepan, kita terus mencari partner Fintech dan ecommerce," ujar Lauren di Jakarta, Selasa (4/12).

Head of Wealth Management and Retail Digital Business Bank Commonwealth, Ivan Jaya menyebut salah satu upaya yang dilakukan Bank adalah mengitalisasi pembukaan rekening baru. Bank mengandeng fintech Tyme yang mampu membuka rekening baru dalam waktu 10 menit.

"Cukup meletakan kartu tanda penduduk digital (e-KTP) dan langsung terverifikasi dan langsung keluar debit card, mobile banking, dan internet banking. Saat ini ada 100 unit TymeDigital di sekitar 8-10 kota," ujar Ivan di Jakarta.

Ivan bilang pada inisiatif produk ini dan diluncurkan pada Agustus 2017, bank menginvestasikan dana sebesar US$ 5 juta. Dalam satu tahun kedepan, Ivan menargetkan bank menambah unit TymeDigital menjadi 200 unit.

Melalui inovasi ini, Ivan menjelaskan terjadi efiensi hingga 80% dari ongkos pembukaan rekening. Mulai dari kertas, pemasukan data, hingga pencetakan jadi lebih hemat. "Adanya inovasi ini, produktivitas bank makin meningkat. Bila sebelumnya kurang dari 1.000 akun, lewat digitalisasi ini kurang dari 12 bulan, jumlah nasabah naik hingga 8 kali lipat," tutur Ivan.

Selain itu, Bank juga tengah menyiapkan pembukaan rekening lewat ponsel. Namun, Ivan menilai nasabah Indonesia masih membutuhkan interaksi sehingga bank masih akan mengembangkan TymeDigital.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Mastering Financial Analysis Training for First-Time Sales Supervisor/Manager 1-day Program

[X]
×