kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Hadapi tekanan penyewaan ruang kantor, begini strategi Intiland (DILD) ke depan


Kamis, 21 Januari 2021 / 17:43 WIB
Hadapi tekanan penyewaan ruang kantor, begini strategi Intiland (DILD) ke depan
ILUSTRASI. Perkantoran dan apartemen South Quarter yang dikembangkan Intiland di Jakarta Selatan.


Reporter: Amalia Nur Fitri | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Emiten properti dan pengelola gedung perkantoran, PT Intiland Development Tbk (DILD) menyatakan jika selama pandemi Covid-19, kinerja penyewaan ruang perkantoran relatif tertekan dan menurun.

Sekretaris Perusahaan PT Intiland Development Tbk Theresia Rustandi memaparkan, tingkat kontraksi ini terjadi secara bervariasi di setiap gedung. Adapun tingkat kontraksi berkisar mulai dari 20% hingga 50%.

"Ada beberapa penyewa memutuskan keluar karena kebijakan dari pusat dan sebagian lainnya menurunkan luasan sewa. Namun demikian, kami juga mendapatkan kontrak dari tenant-tenant baru," jelas Theresia kepada Kontan.co.id, Kamis (21/1).

Saat ini, DILD mengoperasikan enam gedung perkantoran yakni Intiland Tower Jakarta, kawasan perkantoran South Quarter, Intiland Tower Surabaya, Spazio, Spazio Tower, dan Praxis. Masing-masing gedung perkantoran memiliki okupansi yang berbeda-beda, berkisar antara 50%-70%.

Walau demikian, DILD mengakui jika pihaknya tidak menurunkan harga sewa gedung perkantoran. Sebagai gantinya, DILD memberikan sejumlah insentif kemudahan bagi tenant maupun calon penyewa.

Baca Juga: Intiland (DILD) pasang target marketing sales Rp2 triliun pada tahun 2021

Kemudahan tersebut antara lain seperti keringanan biaya service charge, kemudahan termin pembayaran sewa, dan harga khusus bagi tenant untuk periode tertentu.

Theresia menambahkan, sepanjang masa pandemi ini, pihaknya juga menerima penyewa baru dari berbagai jenis industri. Pihaknya mencatat, penyewa baru tersebut datang dari manufaktur, kesehatan, dan pangan (food). Namun, lanjutnya, dari ukuran luasan sewanya, memang relatif tidak sebesar periode sebelum masa pandemi Covid-19.

DILD memahami bahwa tahun ini pasar perkantoran masih cukup menantang, sehingga pihaknya telah menyiapkan sejumlah langkah-langkah strategis untuk menjaga kinerja segmen perkantoran.

"Kami juga terus melakukan evaluasi dan sering berkoordinasi dengan tenant untuk memahami kebutuhan dan rencana strategis mereka ke depan. Langkah-langkah yang dilakukan antara lain mencoba masuk ke segmen potensi pasar lebih luas, menyusun formulasi biaya dan termin sewa yang lebih menarik, dan memberikan kemudahan-kemudahan dan insentif bagi para tenant," tutup dia.

Selanjutnya: Intiland (DILD) ungkap penyebab Poins Square sepi penyewa dan pengunjung

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×