kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45927,64   6,18   0.67%
  • EMAS1.325.000 -1,34%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Harga CPO semakin tinggi


Selasa, 22 Agustus 2017 / 09:31 WIB
Harga CPO semakin tinggi


Reporter: RR Putri Werdiningsih | Editor: Dupla Kartini

KONTAN.CO.ID - Harga minyak kelapa sawit mentah atau crude palm oil (CPO) melanjutkan penguatan di awal pekan. Harga komoditas ini terkerek oleh proyeksi kenaikan ekspor CPO Indonesia.

Mengutip Bloomberg, Senin (21/8), harga CPO kontrak pengiriman November 2017 di Malaysia Derivatives Exchange naik 1,12% ke level RM 2.711 per metrik ton. Sedang sepekan sebelumnya, harganya menguat 1,34%.

Deddy Yusuf Siregar, Analis PT Asia Tradepoint Futures, melihat, sentimen dari Indonesia cukup berperan besar mengangkat harga CPO. Salah satunya adalah estimasi kenaikan ekspor CPO negara kita tahun ini sebesar 4,3%.

"Kalau tahun lalu ekspor minyak sawit mentah kita sekitar 26,57 juta ton, maka tahun ini diperkirakan meningkat menjadi 27,72 juta ton," ungkap Deddy kemarin.

Selain itu, ada kesepakatan kerja sama dagang antara Indonesia dan Rusia pekan lalu. Dengan demikian, ekspor CPO kita ke negeri beruang merah meningkat 8% menjadi 701.000 ton per tahun.

Putu Agus Pransuamitra, Analis PT Monex Investindo Futures, mengungkapkan, sentimen positif harga CPO juga datang dari luar negeri. Menurutnya, penguatan harga CPO ditopang oleh ekspektasi kenaikan permintaan menjelang Festival Diwali di India yang berlangsung pada Oktober nanti. "Meski belum terbukti, pelaku pasar tetap berekspektasi Festival Diwali akan menyebabkan harga CPO naik," kata dia.

Festival Diwali atau festival cahaya di negeri Gangga akan membuat banyak lampu menyala untuk menerangi kota. Otomatis, permintaan minyak sawit tentu meningkat. Dengan begitu, harga CPO berpotensi melanjutkan penguatan hingga akhir kuartal III nanti di kisaran RM 2.730-RM 2.780 per metrik ton.

Ekspor Malaysia

Meski tengah menguat, penurunan ekspor CPO Malaysia dan kenaikan bea masuk di India bisa menahan laju penguatan harga. Intertek Testing Service melaporkan, ekspor seluruh produk CPO negeri jiran sepanjang 120 Agustus lalu turun 14,7% menjadi 679.539 ton dibanding periode yang sama di Juli sebanyak 796.664 ton.

Pada periode tersebut, ekspor CPO Malaysia menunjukkan adanya penurunan menjadi 89.510 ton, dari sebelumnya 177.000 ton. "Karena penurunannya lebih dari 14%, kemarin harga CPO sempat terkoreksi," ungkap Putu.

Masih dari Malaysia, laju harga CPO juga akan dibayangi penguatan ringgit. Jika ringgit terus menguat, maka harga CPO yang diperdagangkan dengan ringgit menjadi lebih mahal. Ini bisa membatasi permintaan sehingga harga minyak sawit turun.

Secara teknikal, Deddy menyatakan, harga bergulir di atas moving average (MA) 50, MA 100, dan MA 200. MACD positif. RSI di level 59 dan stochastic di posisi 72. "Kalau level RM 2.710 dapat terlampaui, akhir kuartal III harga CPO melanjutkan penguatan ke RM 2.800," ujarnya.

Hari ini, Deddy memperkirakan, harga CPO ada di RM 2.625-RM 2.700 dan sepekan RM 2.600-RM 2.710 per metrik ton. Prediksi Putu, harga CPO hari ini di RM 2.260-RM 2.700 dan sepekan RM 2.630-RM 2.725 per metrik ton.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP) Trik & Tips yang Aman Menggunakan Pihak Ketiga (Agency, Debt Collector & Advokat) dalam Penagihan Kredit / Piutang Macet

[X]
×