kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Harga SUN berpotensi naik di tengah potensi penguatan rupiah


Rabu, 08 Agustus 2018 / 09:07 WIB
Harga SUN berpotensi naik di tengah potensi penguatan rupiah
ILUSTRASI. Pemerintah raup 12 triliun dari Lelang SUN


Reporter: Dimas Andi | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga Surat Utang Negara (SUN) diperkirakan akan bergerak bervariasi pada perdagangan Rabu (8/8). Hal ini didorong oleh berbagai katalis dari dalam maupun luar negeri.

Analis Fixed Income MNC Sekuritas, I Made Adi Saputra mengatakan, katalis dari dalam negeri berasal dari potensi penguatan nilai tukar rupiah secara terbatas. Namun, imbal hasil surat utang global yang cenderung mengalami kenaikan juga akan mempengaruhi arah pergerakan imbal hasil SUN.

Sebelumnya, masih cukup tingginya nilai cadangan devisa Indonesia mendorong terjadinya penurunan imbal hasil SUN pada perdagangan kemarin (7/8). Posisi cadangan devisa Indonesia US$ 111,3 miliar pada akhir Juli, lebih rendah dibandingkan posisi di bulan Juni sebesar US$ 119,8 miliar.

“Adapun penguatan nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika Serikat menjadi katalis positif pada perdagangan kemarin,” sebut Made dalam riset hari ini.

Perubahan tingkat imbal hasil SUN pada perdagangan kemarin berkisar antara 1 - 8 bps. Adapun imbal hasil SUN tenor pendek (1-4 tahun) turun berkisar antara 4 - 7 bps dengan harga naik hingga sebesar 20 bps.

Secara teknikal, harga SUN pada keseluruhan tenor terlihat mengalami tren sideways di tengah posisi harga yang berada di area jenuh jual. Pada perdagangan hari ini, Made merekomendasikan seri FR0071, FR0073, FR0058, FR0074, FR0065, FR0068, FR0075, dan FR0067.

Ekonom Samuel Sekuritas Indonesia, Ahmad Mikail mengungkapkan, imbal hasil US Treasury jangka menengah (10 tahun) dan jangka panjang (30 tahun) pada Selasa malam masing-masing naik sebesar 3 bps ke level 2,97% dan 3,11%.

“Kenaikan tersebut disebabkan pelemahan dollar AS terhadap semua mata uang utama dunia serta besarnya lelang US Treasury sebesar US$ 26 miliar pada Selasa lalu akibat defisit anggaran AS yang besar,” papar Mikail dalam riset hari ini.

Mikail menyebut, imbal hasil SUN berpeluang bergerak turun hari ini di tengah potensi penguatan kurs rupiah. Namun, masih berpeluangnya imbal hasil US Treasury untuk naik secara terbatas dapat mempengaruhi arah imbal hasil SUN hari ini. Menurutnya, imbal hasil SUN tenor 10 tahun akan bergerak di kisaran 7,70%--7,75% pada hari ini.

Adapun seri obligasi negara yang ia rekomendasikan antara lain FR0075, FR0035, FR0064, FR0063, dan FR0072.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×