kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45935,34   -28,38   -2.95%
  • EMAS1.321.000 0,46%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Hasil akuisisi Komet Infra mulai menopang Sarana Menara Nusantara


Kamis, 02 Agustus 2018 / 07:25 WIB
Hasil akuisisi Komet Infra mulai menopang Sarana Menara Nusantara


Reporter: Elisabet Lisa Listiani Putri | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Sarana Menara Nusantara Tbk (TOWR) telah mengakuisisi PT Komet Infra Nusantara (KIN) Rp 1,4 triliun. Daya dorong hasil akuisisi KIN akan dirasakan utuh di kinerja semester dua.

Saat ini, TOWR belum 100% menikmati efek akuisisi KIN.  "KIN baru berkontribusi sekitar sebulan," ujar Adam Ghifari, Wakil Direktur Utama TOWR, Rabu (1/8).

Toh, kontribusi KIN di kinerja kuartal II-2018 mulai terasa. Manajemen TOWR menghitung, dengan asumsi rata-rata pendapatan tahunan KIN senilai Rp 325 miliar, rasio pendapatan berjalan TOWR di kuartal dua akan naik 12,9% dari kuartal satu.

Dari segi kepemilikan saham, 100% saham KIN dimiliki oleh PT Profesional Telekomunikasi Indonesia (Protelindo). Protelindo merupakan anak usaha yang 99,99% sahamnya dimiliki oleh TOWR.

KIN memiliki 1.369 menara. Jika dikonsolidasikan, jumlah menara TOWR saat ini sekitar 19.069 menara, belum termasuk 807 menara dari ekspansi organik. Manajemen TOWR berharap, berbagai ekspansi itu membuat bisnis menaranya kian solid dan mendorong kinerja keuangan.

Di semester I-2018, pendapatan TOWR naik 6% secara tahunan jadi Rp 2,8 triliun. Namun, laba bersihnya turun 1,4% menjadi Rp 1,08 triliun.

Perbaikan kinerja juga diharapkan bisa terjadi mulai semester dua. Terlebih, perusahaan ini tengah menanti pendapatan dari penyelesaian penyewaan sejumlah menara. "Kami berharap meraih pendapatan dari penyelesaian 1.100 pesanan menara di pipeline di semester kedua," kata Aming Santoso, Direktur Utama TOWR, dalam keterangan tertulisnya belum lama ini.

Indra Prasetiya, Head of Dealing Narada Asset Management, mengatakan, akuisisi KIN merupakan langkah tepat bagi TOWR. Cuma memang, saham TOWR masih kurang likuid. "Belum banyak investor yang melirik saham ini, karena belum banyak sentimen positif," kata Indra.

Dia menyatakan, saham TOWR yang kurang likuid masih menjadi alasan investor belum melirik saham ini. Dia berharap, efek KIN mampu mengubah kondisi ini, sehingga prospek saham dan fundamental TOWR lebih menarik.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP) Negosiasi & Mediasi Penagihan yang Efektif Guna Menangani Kredit / Piutang Macet

[X]
×