kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45923,49   -7,86   -0.84%
  • EMAS1.319.000 -0,08%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

HIMKI sebut harga produk mebel tak serta merta naik akibat kian mahal jasa pelabuhan


Kamis, 15 April 2021 / 15:06 WIB
HIMKI sebut harga produk mebel tak serta merta naik akibat kian mahal jasa pelabuhan
ILUSTRASI. Suasana bongkar muat peti kemas di Pelabuhan Tanjung Priok


Reporter: Dimas Andi | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Mulai Kamis (15/4), PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) II atau IPC dipastikan menaikkan tarif layanan peti kemas di Pelabuhan Tanjung Priok. Kebijakan ini menimbulkan polemik di kalangan pelaku industri mebel yang menggunakan jasa di pelabuhan tersebut.

Sekretaris Jenderal Himpunan Industri Mebel dan Kerajinan Indonesia (HIMKI) Abdul Sobur menilai, kenaikan tarif jasa peti kemas Pelabuhan Tanjung Priok tidak bijak dilakukan oleh IPC.

Sebab, posisi industri mebel saat ini masih sangat berat usai kenaikan harga space, kontainer, hingga tarif kapal yang melambung secara tidak wajar dalam beberapa waktu terakhir.

Baca Juga: Dewata Freight (DEAL): Kenaikan tarif Pelindo II berpengaruh pada kontrak eksisting

“Dampak buruk dari kecelakaan kapal induk Evergreen di Terusan Suez, Mesir, ikut memicu kenaikan harga yang lebih tidak masuk akal bagi para eksportir saat ini,” imbuh Abdul, Kamis (15/4).

Menurutnya, IPC semestinya melihat isu tersebut sebagai bahan pertimbangan yang komprehensif untuk kebijakan tarif layanan peti kemas.

HIMKI juga menyebut, harga jual mebel dan kerajinan yang dihasilkan anggotanya tidak serta merta mengalami kenaikan akibat kebijakan baru tarif jasa peti kemas Pelabuhan Tanjung Priok.

Harga jual mebel memang tidak bisa sembarangan naik mengingat pelaku usaha dalam negeri harus bersaing dengan negara lain seperti Vietnam, Malaysia, hingga China sebagai produsen mebel terbesar di dunia.




TERBARU

[X]
×