kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45918,55   -16,97   -1.81%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Hindari kemacetan saat puncak mudik Lebaran, ini tips dari asosiasi jalan tol


Jumat, 24 Mei 2019 / 17:48 WIB
Hindari kemacetan saat puncak mudik Lebaran, ini tips dari asosiasi jalan tol


Reporter: Lidya Yuniartha | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Puncak arus mudik Lebaran tahun ini diperkirakan terjadi pada 30 Mei hingga 2 Juni. Untuk menghindari kemacetan saat mudik Lebaran, khususnya di jalan tol Trans Jawa, Asosiasi Jalan Tol Indonesia (ATI) pun memberikan sejumlah saran kepada para pemudik.

Pertama, ATI mengimbau supaya pengguna jalan tol agar memastikan saldo e-toll mencukupi dan menghindari pengisian saldo dalam jumlah yang kecil. Hal ini bertujuan supaya tidak terjadi antrian yang panjang ketika dilakukan pengisian e-toll di gerbang tol.

"Kalau kekurangan saldo e-toll, ini memberikan kontribusi kemacetan yang luar biasa. Kalau membayar dengan uang tunai, kalau menunggu kembalian memang cuma beberapa detik. Nah kalau ditambah dengan mengobrol, top up dan lain-lain, bisa dibayangkan sedikit saja gangguan itu sudah menimbulkan antrian yang panjang," ujar Ketua ATI Desi Arryan, Jumat (24/5).

Kedua, ATI menyarankan supaya pengemudi mengisi bahan bakar kendaraannya secara penuh sebelum melakukan perjalanan mudik. Pasalnya, menurut Desi, pengisian bahan bakar di SPBU di dalam tol akan dibatasi.

"Arus kendaraan itu luar biasa. Jadi pengisian di SPBU juga tidak sepenuhnya. Pengisian di tengah Trans Jawa tidak mungkin penuh, karena Pertamina harus mencadangkan arus deras di belakangnya," tutur Desi.

Ketiga, ATI menyarankan pemudik tak memaksakan masuk ke rest area yang sudah ditutup karena sudah penuh. Menurutnya, bila pemudik masih memaksa untuk parkir di bahu jalan, ini justru akan menambah kemacetan.

Keempat, pengemudi juga bisa memanfaatkan rest area yang disediakan. Sebab  dengan adanya rencana penerapan satu arah (one way) dmulai dari Cikarang kilometer 29 hingga Brebes kilometer 263 memang akan memperbanyak rest area. Penerapan one way ini pun merupakan salah satu upaya untuk menekan kemacetan. Meski begitu, Desi tetap mewanti-wanti supaya pemudik tetap melakukan persiapan.

"Ini belum tentu bisa menjadi solusi. Karena kita semua hanya memprediksi jumlah pemudik, dan tidak tahu realisasinya seperti apa, jadi lebih baik kita menjaga jangan mengambil risiko yang lebih besar," tuturnya.

ATI pun mengimbau pengguna jalan untuk tetap menjaga keselamatan dalam berkendara dan memperhatikan rambu-rambu serta petugas untuk keselamatan selama perjalanan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×