kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.347.000 0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

HM Sampoerna hampir tersandung kenaikan cukai


Selasa, 24 Juli 2018 / 08:25 WIB
HM Sampoerna hampir tersandung kenaikan cukai


Reporter: Dityasa H Forddanta | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kenaikan cukai rokok rupanya turut memberikan imbas negatif terhadap emiten rokok. Salah satu yang terkena adalah PT HM Sampoerna Tbk (HMSP).

Berdasarkan laporan Phillip Morris International (PMI), volume penjualan produk Sampoerna dengan merek A Mild tercatat sebesar 10,17 miliar batang di kuartal dua tahun ini. Jumlah ini turun 4,2% dibanding kuartal I-2017.

Jika diakumulasikan, penjualan A Mild paruh waktu tahun ini sebesar 18,79 miliar batang, turun 8,4% dibanding  semester I-2017. "Ada kenaikan harga di atas inflasi, pada saat yang bersamaan daya beli belum pulih," tulis manajemen PMI dalam keterangan resmi.

Seperti diketahui, pemerintah menaikkan tarif cukai hasil tembakau 10,04 % beberapa waktu lalu. Pemberlakuannya dimulai 1 Januari 2018.

Akibat kenaikan cukai, produsen rokok menaikkan harga di pita cukai. Untuk A Mild, harganya naik jadi sekitar Rp 19.000 per bungkus, dari sebelumnya sekitar Rp 15.000. Untuk harga eceran, nilainya bisa lebih tinggi, yakni sekitar Rp 21.000 per bungkus.

Tapi, ini bukan cuma terjadi pada HMSP. Hal tersebut tercermin dari penurunan volume penjualan rokok secara nasional sebesar 0,6% jadi 75,2 miliar batang secara kuartalan, dan turun 1,5% jadi 144,5 miliar batang secara tahunan.

Beruntung, volume penjualan merek Dji Sam Soe bisa mengompensasi penurunan penjualan. Penjualan secara kuartalan justru naik 43% menjadi 6,88 miliar batang. Sedang secara tahunan, kenaikannya sebesar 46,5% menjadi 13,57 miliar batang.

Kenaikan penjualan Dji Sam Soe ditambah turunnya konsumsi rokok nasional membuat penguasaan pasar HMSP meningkat. Semester I-2018, pangsa pasarnya naik jadi 33,2% dari sebelumnya 32,8% di periode yang sama tahun sebelumnya.

Christine Natasya, analis Mirae Asset Sekuritas Indonesia, mengatakan, HMSP masih memberikan sinyal positif. Emiten produsen rokok ini punya kemampuan menjaga pangsa pasar. Tapi, bertahannya pangsa pasar HMSP ditopang oleh produk dengan harga jual lebih rendah. "Ini menimbulkan kecenderungan margin turun," imbuh Christine, Senin (23/7).

Dengan mempertimbangkan hal tersebut, sembari menunggu kinerja keuangan HMSP akhir pekan ini, Christine merekomendasikan hold HMSP dengan target harga Rp 3.750 per saham. Kemarin, saham HMSP naik 2,93% ke level Rp 3.870 per saham.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×