kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

IHSG berlawan arah dengan bursa regional, tergelincir di awal perdagangan


Rabu, 27 Februari 2019 / 09:27 WIB
IHSG berlawan arah dengan bursa regional, tergelincir di awal perdagangan


Reporter: Yudho Winarto | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Berlawanan dengan arah bursa regional, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tergelincir membuka perdagangan Rabu (27/2). Mengutip RTI, indeks turun 0,20% ke level 6.525,88 pada pukul 09.18 WIB.

Tercatat 103 saham turun, 144 saham naik, dan 118 saham stagnan. Volume perdagangan 1,75 miliar saham dengan nilai transaksi mencapai Rp 2,40 triliun.

Tujuh indeks sektoral memerah. Sektor barang konsumsi paling dalam penurunannya 0,45%. Sedangkan sektor pertambangan memimpin penguatan 0,39%.

Pagi ini, tercatat investor asing membukukan net buy Rp 23,88 miliar di pasar regional dan Rp 304,215 miliar keseluruhan market.

Saham-saham top gainers LQ45 antara lain:

- PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SMGR) turun 1,93% ke Rp 12.675

- PT Indocement Tunggal Prakasa Tbk (INTP) turun 1,76% ke Rp 19.675

Saham-saham top losers LQ45 antara lain:

- PT Indika Energy Tbk (INDY) naik 3,78% ke Rp 2.060

- PT Charoen Pokphand Tbk (CPIN) naik 2,78% ke Rp 7.400

Asal tahu, bursa saham Asia merangkak naik mengawali perdagangan Rabu (27/2). Setelah Gubernur The Fed Jerome Powell yang menegaskan Bank Sentral Amerika Serikat (AS) akan lebih memilih pendekatan yang lebih “sabar” dalam menghadapi perlambatan ekonomi.

Mengutip Reuters, indeks MSCI Asia Pasifik di luar Jepang naik 0,1% pada awal perdagangan, tidak jauh dari level tertinggi lima bulan pada hari Senin (25/2). Sedangkan rata-rata saham Nikkei Jepang naik 0,4% da saham Australia naik 0,3%.

Sebelumnya, Powell menyampaikan testimoninya di hadapan kongres perihal pendekatan bank sentral di tengah kemungkinan perlambatan ekonomi. The Fed tidak akan buru-buru untuk membuat penilaian terhadap kenaikan suku bunga.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×