kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Indeks manufaktur global jatuh ke level terendah sejak 2016


Senin, 04 Maret 2019 / 13:58 WIB
Indeks manufaktur global jatuh ke level terendah sejak 2016


Reporter: Grace Olivia | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. J.P.Morgan Global Manufacturing PMI menunjukkan indeks aktivitas manufaktur global pada Februari 2019 berada pada level 50,6. Ini merupakan angka indeks terendah sejak Juni 2016 di tengah stagnansi produksi manufaktur dunia.

Berdasarkan laporan J.P. Morgan, Jumat (1/3), sebanyak 18 dari 29 negara yang disurvei mengalami ekspansi aktivitas manufaktur. Negara yang berhasil mencapai indeks di atas rata-rata global, antara lain Amerika Serikat, Britania Raya, India, Brazil, Meksiko, Kanada, dan Australia.

Sebaliknya, PMI Manufaktur Jepang jatuh ke bawah 50,0 untuk pertama kali sejak Agustus 2016. Sementara indeks China mengalami sedikit perbaikan dari sebelumnya 48,3 menjadi 49,9 di Februari.

"Pertumbuhan yang lebih lambat di AS dan kontraksi di Jepang dan kawasan Euro diimbangi oleh stabilisasi di China. Namun, prospek tetap tidak bergairah karena pertumbuhan pesanan baru yang stagnan, penurunan volume perdagangan internasional dan lemahnya kepercayaan bisnis," terang Direktur Koordinasi Ekonomi Global J.P.Morgan David Hensley dalam laporannya.

J.P Morgan mencatat, pertumbuhan produksi manufaktur global merosot ke level terendah dalam kurun hampir tiga tahun terakhir seiring dengan ekspansi permitaan baru (new orders) yang stagnan. Kondisi kontraksi ini terjadi baik di AS, Eropa, dan Jepang.

Tren perdagangan internasional juga tetap loyo di Februari lantaran bisnis ekspor mengalami kontraksi selama enam bulan berturut-turut, baik di negara maju maupun negara berkembang. Sementara, pembukaan lapangan kerja tumbuh cukup stabil terutama di negara-negara dengan aktivitas manufaktur yang ekspansinya di atas rata-rata global. Sebaliknya, China, Britania Raya, Turki, Polandia, Vietnam, dan Thailand mengalami pengurangan lapangan kerja.

Optimisme bisnis juga turun ke level terendah sepanjang Februari lalu. Keyakinan pelaku manufaktur di negara-negara maju berkurang ke level terendah sejak enam tahun terakhir, begitu pula keyakinan pasar negara berkembang turun ke level terendah dalam dua bulan.

Inflasi harga input sedikit menurun di bulan Februari, mendekati level terendah yang dicapai 2,5 tahun lalu. Sebaliknya, laju kenaikan biaya output meningkat ke level tertinggi dalam tiga bulan.

Sekadar informasi, angka headline PMI memberikan gambaran tentang kinerja manufaktur di suatu negara atau wilayah yang berasal dari indikator seputar output, permintaan baru, ketenagakerjaan, inventori dan waktu pengiriman. Data indeks di atas 50 mengindikasikan peningkatan menyeluruh pada variabel, sedangkan apabila di bawah 50 maka terjadi penurunan menyeluruh pada variabel tersebut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×