kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

INDF tingkatkan kapasitas produksi gandum


Rabu, 22 Juni 2016 / 18:15 WIB
INDF tingkatkan kapasitas produksi gandum


Reporter: Dityasa H Forddanta | Editor: Yudho Winarto

JAKARTA. PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF) berencana menambah sejumlah kapasitas produksinya tahun ini. Salah satunya adalah produksi gandum yang biasa diolah menjadi tepung terigu melalui salah satu divisinya, Bogasari.

Direktur INDF Fransiscus Welirang bilang, perseroan berencana menambah kapasitas atas tiga lini penggilingan gandum. Jika proses pengerjaannya tuntas, maka satu lini produksi bakal memiliki tambahan kapasitas sekitar 400 ton gilingan gandum per hari.

Jika ada tiga lini yang dinaikkan kapasitasnya, maka Bogasari nantinya bakal memiliki tambahan kapasitas sekitar 1.200 ton gandum per hari.

Selama ini, pabrik Bogasari memiliki kapasitas produksi sekitar 16.300 ton gilingan gandum per hari. Dus, jika rencana ini selesai kapasitasnya akan bertambah jadi 17.500 ton gilingan gandum per hari.

Tapi, ini rencana untuk jangka waktu dua tahun ke depan. Sebab, saat pengerjaannya, tidak mungkin kegiatan produksinya dimatikan.

"Dikerjakan satu-satu. Lini produksi yang lain tetap berjalan, lalu ada satu lini yang dimatikan (untuk dinaikkan kapasitas produksinya). Nah, biasanya satu lini itu pengerjaannya butuh waktu sekitar tujuh bulan," jelas Franky, Rabu (22/6)

Dia tidak merinci nilai investasi untuk rencana penambahan kapasitas produksi ini. "Yang jelas, investasinya sudah masuk ke dalam anggaran capex tahun ini," tambahnya.

Asal tahu saja, tahun ini INDF menyiapkan belanja modal atau capital expenditure (capex) Rp 7,6 triliun. Dari total tersebut, sebesar Rp 1,4 triliun merupakan alokasi untuk divisi Bogasari.

Sementara, divisi produk konsumen bermerek (CBP) mendapatkan anggaran paling banyak yakni Rp 3,9 triliun. sedangkan agribisnis dan distribusi masing-masing mendapatkan Rp 2 triliun dan Rp 300 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×