kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Indonesia perlu meningkatkan tenaga kerja terlatih untuk mengerek daya saing


Kamis, 18 Oktober 2018 / 12:41 WIB
Indonesia perlu meningkatkan tenaga kerja terlatih untuk mengerek daya saing
ILUSTRASI. ilustrasi pendidikan vokasional


Reporter: Martyasari Rizky | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. World Economic Forum (WEF) merilis indeks daya saing global yang menempatkan Indonesia di peringkat ke-45 dari 140 negara. Posisi Indonesia berada di bawah Singapura, Malaysia, dan Thailand yang masing-masing menempati posisi kedua, ke-25, dan ke-38.

Wakil Ketua Komite Tetap Bidang Perpajakan Kadin, Herman Juwono menilai Indonesia memang tertinggal jauh dari negara-negara tetangga seperti Singapura, Malaysia, dan Thailand. "Daya saing kita memang di bawah mereka, contohnya saja di bidang pariwisata, tenaga kerja, serta produktivitas Indonesia yang masih sangat kurang," ujarnya. Rabu (17/10).

Hal ini disebabkan oleh tenaga kerja yang masih belum memadai. Tenaga kerja yang dimiliki Indonesia masih belum memiliki skill yang baik jika dibandingkan dengan negara tetangga. "Kebanyakan tenaga kerja Indonesia masih hanya memegang ijazah sekolah dasar (SD) atau sekolah menengah pertama (SMP), berbeda halnya dengan Thailand yang rata-rata tenaga kerjanya sudah memegang ijazah sekolah menengah atas (SMA) vokasi," tambah Herman.

Penyebab lainnya yang membuat daya saing Indonesia jauh dari negara tetangga adalah produktivitas. Herman menilai tuntutan kaum buruh untuk menaikan upah minimum, tetapi mereka tidak mau berkomitmen untuk menaikan produkvitas mereka. Hal itu yang membuat daya saing Indonesia menjadi tertinggal.

"Di tahun ini pemerintah Joko Widodo mau menciptakan 10.000 lulusan vokasional, yang disalurkan melalui pesantren-pesantren. Jika dikaitkan dengan produktivitas yaitu bagaimana Indonesia memberikan suatau wawasan kepada guru untuk meningkatkan produktivitas Indonesia," ujarnya.

Penyebab lainnya ada pada sektor pariwisata Indonesia yang masih belum terkelola dengan baik, jika dibandingkan dengan negara tetangga seperti, Singapura, Malaysia, dan Thailand. "Kalau negara tetangga, pariwisatanya baik, mereka juga banyak mengekspor buah-buahan, industri mobil mereka juga maju. Hal itu yang menyebabkan mereka dapat bergerak maju meninggalkan Indonesia," tambah Herman kembali

Untuk meningkatkan daya saing Indonesia di mata global, Indonesia perlu adanya peningkatan tenaga kerja, yaitu dengan cara meningkatkan skill, pendidikan vokasi yang ditingkatkan, serta adanya peningkatan produktivitas.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×