kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45924,01   -11,51   -1.23%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Indopoly Swakarsa Industry sediakan belanja modal US$ 2 juta di tahun 2018


Kamis, 03 Mei 2018 / 15:45 WIB
Indopoly Swakarsa Industry sediakan belanja modal US$ 2 juta di tahun 2018


Reporter: Agung Hidayat | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Lantaran belum melakukan ekspansi bisnis lagi, PT Indopoly Swakarsa Industry Tbk (IPOL) mengaku tak bakal menggelontorkan belanja modal besar di tahun ini. Perseroan mengatakan hanya mengeluarkan belanja modal atawa capital expenditure (capex) senilai US$ 2 juta saja.

Jeffrey Halim, Wakil Presiden Direktur PT Indopoly Swakarsa Industry Tbk mengatakan, belanja modal tersebut akan digunakan sebagai biaya maintenance saja. "Capex sebagian besar untuk maintenance sebab kami punya utilitas produksi full 100%," ujarnya ditemui usai paparan publik perseroan, Kamis (3/5).

Dari segi efisiensi, Jeffrey menyebutkan, alat produksi tidak dapat berhenti guna memaksimalkan energi yang terpakai. Adapun pabrik IPOL terdapat di tiga lokasi, satu di Indonesia dan dua lagi di China dengan total kapasitas terpasang 100.000 ton per tahun.

"Oleh karena itu kami selalu maksimalkan pencarian pelanggan," sebut Jeffrey. 

Perseroan melayani on the spot order dan contract order, biasanya kata Jeffrey, kontrak dapat berlangsung lama kisaran 5 tahun-10 tahun.

Indopoly memastikan tidak ada satu pelanggan yang dominan menyerap produksi dari pabrik. "Pokoknya satu pelanggan tidak boleh melebihi 20% dari kapasitas kami," urai Jeffrey.

Sementara itu, sebelumnya Indopoly dikabarkan tengah berencana membuka pabrik di Amerika Serikat (AS). Perusahaan diketahui telah membuka kantor pemasaran dan anak usaha Ilene Inc berlokasi di Chicago, Illinois, guna menggaet lebih banyak pelanggan baru Amerika Utara dan Selatan.

Mengenai hal ini Jeffrey belum bisa berkomentar banyak selain mengatakan pihak perseroan masih melakukan kajian lanjut terhadap aksi korporasi tersebut. Diketahui bahwa syarat pendirian pabrik ialah feasibility study menunjukkan hasil positif membuka lini produksi di negeri Paman Sam tersebut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×