kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Ini alasan kinerja Wika Gedung (WEGE) naik pesat pada kuartal III 2018


Selasa, 30 Oktober 2018 / 17:01 WIB
Ini alasan kinerja Wika Gedung (WEGE) naik pesat pada kuartal III 2018
ILUSTRASI. Proyek Masjid Al-Jabbar yang dikerjakan WIKA Gedung


Reporter: Krisantus de Rosari Binsasi | Editor: Sanny Cicilia

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. PT Wijaya Karya Bangunan Gedung Tbk (WEGE) mencatatkan kinerja cukup kokoh pada kuartal III 2018 ini.

Sekadar mengingatkan, pada laporan keuangan perusahaan kuartal III, Wika Gedung membukukan pendapatan Rp 3,8 triliun di akhir September 2018, tumbuh 60,89% dari Rp 2,4 triliun. Laba WEGE juga melonjak 65% menjadi Rp 288,74 miliar.

Menurut penjelasan Head of Investor Relation WEGE Yuki Rahmah, pendapatan WEGE meningkat di kuartal III ini karena ada peningkatan porsi backlog dari total kontrak sebelumnya.

“Selain itu, pencapaian dari kontrak baru yang sudah didapat di awal tahun ikut meningkat pesat,” tuturnya kepada kontan.co.id, Senin (29/10).

Adapun pencapaian pendapatan WEGE pada kuartal III 2018 ini berasal dari segmen konstruksi yang berkontribusi 92,6% atau sebesar Rp 3,6 triliun. Kemudian dari segmen properti berkontribusi 6,6% atau senilai Rp 255,4 miliar. Sedangkan dari precast berkontribusi 0,7% atau sebesar Rp 29 miliar.

Selain itu, jumlah aset, liabilitas, dan ekuitas WEGE juga naik pesat pada September 2018.

Yuki bilang, liabilitas meningkat seiring dengan meningkatnya omzet produksi perusahaan. “Sementara peningkatan ekuitas disebabkan karena pada November 2017 lalu, perusahaan melakukan Initial Public Offering (IPO) sehingga kas perusahaan mengalami peningkatan dibandingkan dengan kuartalan tahun sebelumnya,” tambahnya.

Meskipun WEGE membukukan kinerja yang cukup positif, utang usaha perusahaan tersebut ikut naik drastis.

Yuki menerangkan, utang usaha pada kuartal III 2018 naik karena ada peningkatan dari omzet produksi yang terus dikejar dan ada beberapa target proyek yang akan selesai di akhir tahun 2018 ini.

Sementara soal penggunaan belanja modal alias capital expenditure (capex) tahun 2018, Yuki bilang tahun ini WEGE menyediakan capex sebesar Rp 667 miliar.

Sebesar Rp 383 miliar dialokasikan untuk bisnis konsesi dan sisanya untuk pengembangan bisnis backward konstruksi serta penambahan peralatan.

“Hingga kuartal III 2018 baru terserap 31% dan sampai saat ini tidak ada rencana penambahan capex di tahun ini,” pungkasnya.


 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Mastering Financial Analysis Training for First-Time Sales Supervisor/Manager 1-day Program

[X]
×