Reporter: Jane Aprilyani | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Dalam rangka mendukung pembangunan yang berkelanjutan, QNET mengumumkan program Green Legacy barunya. Dengan menjalin kemitraan bersama Certified B Corporation, EcoMatcher, QNET melakukan penanaman tiga hutan baru di beberapa negara.
“Dengan kemitraan jangka panjang ini, kami memastikan hutan-hutan ini tumbuh subur di masa depan sambil memenuhi kebutuhan dan keinginan setiap masyarakat. QNET sedang membangun warisan hijau untuk melindungi planet ini bagi kita semua. Ketiga hutan ini hanyalah permulaan. Kami akan bekerja sama dengan EcoMatcher dan organisasi lingkungan lainnya untuk mengidentifikasi jejak global hutan QNET selama beberapa tahun ke depan," kata Malou Caluza dalam keterangan yang diterima Kontan.coid, Sabtu (27/11).
Malou Caluza menambahkan bahwa QNET berkomitmen untuk mendorong perubahan dalam kehidupan masyarakat, komunitas, dan planet." Kemitraan kami dengan EcoMatcher adalah manifestasi terbaru dari komitmen kami terhadap lingkungan yang telah berlangsung selama 23 tahun terakhir," tambah Caluza.
Baca Juga: Gelar Acara Virtual, QNET Harap Industri Penjualan Langsung Tumbuh
Melalui kemitraan ini, QNET telah meluncurkan fase pertama program warisan hijau dengan menanam hutan. Yang masing-masing terdiri dari 1000 pohon di UEA, Kenya, dan Filipina.
Program ini berkontribusi pada SDGs PBB 10 (Pengurangan Ketimpangan), 13 (Aksi Iklim), dan 15 (Kehidupan di Darat). Ketiga hutan QNET diperkirakan menyerap 750 ton CO2 selama masa hidup pohon.
Inisiatif Green Legacy QNET juga dilengkapi dengan kebijakan lainnya. Seperti menjadi organisasi bebas daging dan melarang plastik sekali pakai di semua kantor QNET.
"Sejak hari pertama, semua kantor dan acara QNET telah bebas daging untuk menciptakan kesadaran tentang dampak lingkungan yang berbahaya dari peternakan hewan. Salah satu pendorong deforestasi, terutama di Amazon, adalah sektor peternakan," sebut Caluza.
Inisiatif ini juga sejalan dengan komitmen yang baru-baru ini dilakukan lebih dari 100 pemimpin global pada KTT Iklim COP26 2021 di Glasgow. Yakni mengakhiri dan membalikkan deforestasi dan degradasi lahan pada 2030.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
