kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.347.000 0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Ini rencana ekspansi Distribusi Voucher (DIVA) sepanjang tahun 2019


Minggu, 31 Maret 2019 / 19:45 WIB
Ini rencana ekspansi Distribusi Voucher (DIVA) sepanjang tahun 2019


Reporter: Sugeng Adji Soenarso | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Distribusi Voucher Nusantara Tbk (DIVA) menargetkan pertumbuhan kinerja kembali sepanjang tahun ini. Emiten ini menganggarkan belanja modal sebesar Rp 166 miliar.

Sepanjang tahun lalu, DIVA mencatatkan penurunan pendapatan 12,87% yoy menjadi Rp 1,49 triliun dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp 1,71 triliun. Hanya saja, penurunan beban pokok penjualan sepanjang tahun lalu menjaga bottom line perusahaan sehingga bisa tumbuh 4,5 kali lipat menjadi Rp 9,84 miliar dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 2,17 miliar.

Sedangkan, untuk mencapai target di tahun ini, pihaknya juga telah menyiapkan beberapa strategi yakni melakukan pengembangan platform digital yang berlandaskan arsitektur terbuka. Dari sana ia berharap pihaknya memiliki peluang tumbuh lebih masif lagi.

Selain itu, ia juga akan melakukan strategic partnership dengan para perusahaan yang memiliki ekosistem UMKM dan/atau basis pelanggan yang besar, melakukan sinergi bisnis dengan ekosistem digital yang dimiliki oleh Grup Kresna, serta memperbanyak jumlah tenaga pemasaran lapangan untuk mempercepat penetrasi pasar.

Stanley merinci sejalan dengan strategi yang akan diterapkan pihaknya akan terus melanjutkan ekspansinya. Adapun rencana ekspansi perusahaan meliputi sektor UMKM sejalan dengan target pemerintah untuk mendigitalisasi 8 juta UMKM pada tahun 2020.

"Salah satu upaya yang dilakukan DIVA dengan mempersenjatai para pelaku UMKM dengan DIVA Intelligent Instant Messaging dan DIVA Smart Outlet yang memampukan mereka dari hanya mengandalkan single product single channel menjadi multi products multi channels," kata Stanley.

DIVA pun mengembangkan platform infrastruktur yang memiliki arsitektur terbuka (open architecture) sehingga bisa juga diaplikasikan ke berbagai macam sektor. Ia mencontohkan seperti aplikasi chatbot untuk pasar saham bernama SIVA dan untuk tour & travel bernama DIVA Tour MiFi. DIVA pun mengembangkan platform untuk sektor kesehatan, asuransi, investasi dan makanan.

Kemudian, melanjutkan hasil investasi di Pawoon yang telah dilakukan akhir tahun lalu juga diharapkan dapat mempercepat pertumbuhan bisnis DIVA. "Mengingat Pawoon memiliki basis konsumen yang besar sebanyak 100.000 pengguna dengan pertumbuhan bisnis yang tinggi yang mana pertumbuhan transaksi dalam empat bulan terakhir mencapai sekitar 20% per bulan," paparnya.

Untuk memuluskan rencana, pihaknya menyiapkan belanja modal sebesar Rp 166 miliar yang berasal dari sisa dana IPO. "Dana tersebut terutama akan dipakai untuk pengadaan DIVA Smart Outlet, server, sistem keamanan, pengembangan aplikasi dan pengembangan infrastruktur distribusi," tutupnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×