kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Kadin apresiasi langkah pemerintah memulihkan industri pariwista


Sabtu, 17 April 2021 / 14:02 WIB
Kadin apresiasi langkah pemerintah memulihkan industri pariwista
ILUSTRASI. Kepala BKPM Bahlil Lahadalia (kiri) bersama Waketum Kadin Arsjad Rasjid (kanan)


Reporter: Yudho Winarto | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Wakil Ketua Umum Kadin Indonesia Bidang Pengembangan Pengusaha Nasional Arsjad Rasjid menyatakan, pemulihan sektor pariwisata di Tanah Air membutuhkan kerja sama, inovasi, dan koordinasi dengan pihak-pihak  terkait.

Setahun belakangan ini, pemerintah telah menerapkan kebijakan berupa program stimulus untuk mendukung pemulihan sektor pariwisata yang terdampak pandemi Covid-19, di antaranya dana hibah, subsidi bunga, restrukturisasi kredit,  dan kredit usaha rakyat (KUR) pariwisata.

“Pengusaha mengapresiasi langkah nyata pemerintah memulihkan  industri pariwisata. Pariwisata adalah nadi perekonomian nasional, selain sektor minyak dan gas. Bahkan, pandemi Covid-19 telah menghentikan denyut nadi pariwisata di Bali yang dulu begitu semarak,” kata Arsjad dalam keterangannya pada Sabtu (17/4).

Arsjad yang juga Calon Ketua Umum Kadin Indonesia, periode 2021-2026  menilai tepat  pemberian  dana hibah sebesar Rp 3,3 triliun untuk sektor pariwisata, di mana sejumlah Rp 1,18 triliun diperuntukkan bagi sektor pariwisata  Bali. 

Namun ia mengingatkan agar penyaluran bantuan harus dilakukan secara tepat guna  sehingga penggunaannya terarah dan sesuai harapan.  Dikatakan,  saat ini,  terdapat 34 juta tenaga kerja di sektor pariwisata dan ekonomi kreatif terdampak pandemi Covid-19.

Banyak di antara pelaku usaha dan industri kreatif yang gulung tikar serta tidak sedikit yang terpaksa melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK).

Baca Juga: Maju Dalam Bursa Caketum Kadin, Arsjad Rasjid Beberkan Visi Inklusif dan Kolaboratif

“Pandemi Covid-19 memaksa pelaku usaha di sektor pariwisata dan ekonomi kreatif untuk bertahan dan berinovasi. Saat ini, vaksinasi menjadi harapan  kita semua.   Dan, tahun 2021, sektor pariwisata harus bangkit dari keterpurukan,” katanya.

Menurut  Arsjad, pariwisata Bali harus diselamatkan. Sebab selama ini  mayoritas sumber pendapatan Provinsi Bali  berasal dari  pariwisata dan ekonomi kreatif.

Sebelum pandemi, lanjutnya, jumlah wisatawan mancanegara yang berkunjung ke Bali mencapai 6,5 juta orang dan wisatawan domestik 10,5 juta orang.

“Faktor-faktor ini harus menjadi pertimbangan untuk menghidupkan kembali pariwisata  Bali," jelas Arsjad.

Di sisi lain,  Arsjad juga mengapresiasi kebijakan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk mendorong  bank himpunan milik negara (Himbara) untuk menyalurkan modal kerja ke sektor-sektor  terdampak pandemi Covid-19, seperti pariwisata, perhotelan, dan restoran.

“Saya optimistis  kebijakan  OJK  beserta stimulus  pemerintah dan Bank Indonesia  akan membuat stabilitas sistem keuangan nasional tetap terjaga baik,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×