kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Kalangan pengusaha dorong pemanfaatan perjanjian kerja sama IA-CEPA


Senin, 04 Maret 2019 / 16:29 WIB
Kalangan pengusaha dorong pemanfaatan perjanjian kerja sama IA-CEPA


Reporter: Abdul Basith | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pengusaha mendorong pemanfaatan Perjanjian Kerja Sama Ekonomi Komperhensif Indonesia Australia (IA-CEPA). Perjanjian ini dinilai akan berpengaruh pada perdagangan Indonesia ke Australia. 

Pasalnya IA-CEPA akan menghapus seluruh tarif bea masuk produk Indonesia ke Australia. "Dengan tarif 0% barang kita ke sana akan makin kompetitif dan membuat barang kita bisa bersaing di Australia," ujar Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Rosan P. Roeslani usai menghadiri penandatanganan IA-CEPA, Senin (4/3).

Rosan bilang peningkatan ekspor Indonesia ke Australia bisa mencapai 17% hingga 19% per tahun. Selain itu, IA-CEPA juga akan mendorong investasi di Indonesia.

Meski tidak ada perubahan DNI pengusaha tetap memastikan investasi akan meningkat. Wakil ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Shinta Widjaja Kamdani mencontohkan Vietnam yang nilai investasinya naik dua kali lipat setelah menandatangani CEPA dengan Uni Eropa (UE).

"Ini komperhensif jadi tidak hanya single investasi," terang Shinta.

Perjanjian dagang juga akan membantu menguatkan industri. Biaya bea masuk yang murah akan mampu memasukkan teknologi untuk mengembangkan industri.

Meski begitu, IA-CEPA baru akan dirasakan dampak bila dimanfaatkan oleh pengusaha. Oleh karena itu perlu ada sosialisasi terkait IA-CEPA tersebut. "Sosialisasi kita lakukan di daerah bekerja dama dengan pusat perjanjian perdagangan bebas (FTA center) di berbagai daerah," jelas Shinta.

Meski masih menunggu proses ratifikasi, Shinta bilang telah ada beberapa yang dapat dilakukan dengan skema early outcome. Early outcome mencakup komoditas fashion dan desain perhiasan, daging merah dan sapi, herbisida dan perstisida, obat dan aroma terapi, jasa keuangan, serta pembentukkan IA-Business Pertenrship Group dan Indonesia Food Innovation Center (IFIC).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×