Kalimantan ditargetkan swasembada pangan di 2017

Rabu, 12 Oktober 2016 | 22:56 WIB Sumber: Antara
Kalimantan ditargetkan swasembada pangan di 2017


JAKARTA. Pemerintah menargetkan seluruh wilayah di Kalimantan mampu mencapai swasembada pangan pada 2017, karena didukung kekayaan sumber daya alam di pulau tersebut.

Menteri Pertanian Amran Sulaiman mengatakan, Kalimantan mempunyai potensi untuk mandiri pangan karena dengan luas lahan baku sawah 1.047.837 ha. Jika dua kali tanam per tahun, maka produksi bisa mencapai 5 juta ton, sedangkan konsumsi per tahun hanya 2-3 juta ton.

"Pemerintah optimistis program swasembada pangan di Kalimantan akan tercapai asalkan ada kerja sama baik dari semua pihak. Salah satunya yakni dari kalangan akademisi di perguruan tinggi negeri (PTN)," katanya dalam kunjungan ke Kalimantan Timur, Rabu (12/10).

Menurut Amran, kalangan akademisi dari PTN baik dari tenaga pendidiknya maupun mahasiswanya, dapat mengambil peran di program swasembada pangan dengan menjadi tenaga pendamping ataupun penyuluh pertanian untuk para petani di Kalimantan.

Selain itu, sambung Amran, kalangan akademisi di Kalimanan juga dapat berperan dengan menciptakan inovasi-inovasi di bidang teknologi pertanian.

Sebelumnya dalam Rakor Pangan dengan jajaran pemerintah daerah se-wilayah Kalimantan, Menteri Pertanian mencanangkan  2017 Borneo mandiri pangan.

Amran berharap, Kalimantan tidak perlu lagi mendatangkan beras dari pulau lain di Indonesia seperti Sulawesi atau Surabaya, jika mampu mewujudkan swasembada pangan pada 2017. "Kalau kebutuhan pangan di Kalimantan bisa terpenuhi, Borneo tidak perlu lagi mikir datangkan pangan dari daerah lain. Kita pikirkan ekspor," ujarnya.

Sementara,Gubernur Kaltim Awang Faroek Ishak menyatakan, sebagai daerah yang mempunyai Sumber Daya Alam yang luar biasa, Kalimatan Timur sebagai provinsi terluas di Indonesia terus berupaya meningkatkan produktivitas dan daya saing, khususnya di sektor pangan dan pertanian.

Nilai Tukar Petani (NTP) Kaltim untuk tanaman pangan dan hortikultura masih dibawah 100, sedangkan untuk subsektor perkebunan, peternakan dan perikanan sudah melebihi 100. "Kaltim akan terus berjuang meningkatkan produksi pangan," katanya. (Subagyo)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Dupla Kartini

Terbaru