kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Kapten Herman akan dimakamkan di TPU Pondok Kelapa


Rabu, 23 Mei 2012 / 17:11 WIB
Kapten Herman akan dimakamkan di TPU Pondok Kelapa
ILUSTRASI. Tank Challenger 2 produksi?Rheinmetall BAE Systems Land.


Reporter: Dea Chadiza Syafina | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Ayah mertua Doadibadai alias Badai 'Kerispatih', Kapten Herman Sulaji, akan dimakamkan di TPU Pondok Kelapa, Jakarta Timur. Almarhum akan dimakamkan setelah sebelumnya disemayamkan terlebih dahulu di rumah duka jalan Pondok Kopi 1 Blok A7 nomor 8, Jakarta.

Menurut Badai, jenazah terlebih dahulu akan dishalatkan di rumah duka. "Rencananya, nanti di rumah akan dishalatkan terlebih dahulu karena papa seorang muslim," tutur Badai di Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta, Rabu (23/5).

Rencananya, shalat jenazah akan dilangsungkan di Masjid Al Muhajirin, dekat rumah duka. Kemudian, jenazah akan langsung dikebumikan di Taman Pemakaman Umum (TPU) Pondok Kelapa.

Badai mengaku, dirinya sejak awal telah mempersiapkan mental untuk menerima kabar terburuk mengenai jenazah ayah mertuanya itu. Musisi ini pun berterima kasih kepada semua pihak yang memberi perhatian kepada evakuasi korban Sukhoi. Menurutnya, penanganan yang dilakukan tim SAR dilakukan dengan sangat baik.

Dia juga berterimakasih karena ayah mertuanya itu dapat ditemukan dan dapat segera diidentifikasi. Suami dari Dewi Citra Asmarani itu mengungkapkan, dirinya tidak dapat melihat secara langsung jenazah mertuanya. Pasalnya kondisi jenazah telah dikafani. "Kondisinya baik dan utuh," imbuhnya.

Badai pun mengungkapkan mertuanya merupakan penerbang yang sangat tepat waktu dan menghargai waktu. Kenangan indah tersebut itulah yang akan dikenang orang-orang terdekat dan tersayang Kapten Herman Sulaji.

Badai juga menyebut bahwa istrinya telah tegar menghadapi cobaan ini. "Istri saya cukup tegar. Meski saya menantu, tapi intensitas ngobrol saya sangat tinggi," pungkasnya.

Herman Sulaji merupakan salah satu penumpang yang ikut dalam penerbangan Sukhoi Superjet 100. Pesawat pabrikan Rusia ini mengalami nasib nahas saat melakukan aksi demo penerbangan atau joy flight untuk yang kedua kalinya menuju Pelabuhan Ratu. Burung besi ini menabrak tebing Gunung Salak dengan kemiringan 85 derajat setelah menurunkan ketinggian terbang dari 10.000 kaki menjadi 6.000 kaki.

Tim evakuasi berhasil menemukan sisa jasad korban dan proses identifikasi oleh tim Disaster Victim Identification pun berjalan lancar. Tim identifikasi dapat melakukan identifikasi ke-45 penumpang pesawat, yang terdiri dari 35 warga negara Indonesia, delapan warga negara Rusia, satu warga negara Perancis dan satu warga negara Amerika Serikat. Dimana 31 jenazah merupakan laki-laki dan 14 jenazah wanita.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Mastering Financial Analysis Training for First-Time Sales Supervisor/Manager 1-day Program

[X]
×