kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Karya Kreatif Indonesia diklaim sukses bawa 15,9 juta UMKM masuk pasar daring


Kamis, 23 September 2021 / 16:45 WIB
Karya Kreatif Indonesia diklaim sukses bawa 15,9 juta UMKM masuk pasar daring
ILUSTRASI. MenkopUKM Teten Masduki


Reporter: Ratih Waseso | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kolaborasi antara gerakan Bangga Buatan Indonesia (BBI), Bangga Wisata Indonesia (BWI) dengan Karya Kreatif Indonesia (KKI) mampu mendorong 15,9 juta UMKM memasuki pasar daring. Menteri Koperasi dan UKM (MenkopUKM) Teten Masduki mengatakan, angka tersebut naik 99% sejak tahun 2020 lalu.

"Secara angka inisiatif bersama BBI, BWI dan KKI terbukti mengakselerasi onboarding digitalisasi UMKM secara nasional, setidaknya 15,9 juta UMKM telah hadir dalam loka pasar daring atau naik 99% sejak 2020," kata Teten dalam pembukaan Puncak Karya Kreasi Indonesia 2021 secara virtual, Kamis (23/9).

Baca Juga: Ini Edukasi dari Bank BRI, Bagi Pelaku Usaha UMKM. Tertarik?

Lebih lanjut, Teten menyebut KKI 2021 yang bertepatan dengan Gerakan BBI September di Aceh dapat menjadi momen bagi koperasi dan UMKM Aceh yang potensial. Misalnya saja kopi arabika Gayo yang tahun ini telah diekspor 9,6 ton atau 18 kontainer ke Amerika serikat dan Eropa. Selain itu Teten juga berharap adanya KKI 2021 mampu mendorong potensi UMKM sektor kelautan di Aceh.

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan, Gerakan KKI bersama Bank Indonesia berhasil menggarap sisi hilir UMKM Indonesia dengan menciptakan produk premium UMKM disertai pembayaran digital melalui Qris.

"Sejak 2016 konsep KKI semakin kuat dan kami yakin apa yang kita bangun dan lakukan ini memberikan semangat bagi pelaku UMKM untuk terus naik kelas dan menghasilkan produk berkualitas," kata Luhut.

Namun Luhut mengingatkan bahwa sisi kualitas produk UMKM harus menjadi fokus penting. Oleh karenanya pemerintah terus memberikan pelatihan kepada pelaku UMKM dalam meningkatkan kualitas dan daya saing produk.

Meski pandemi dampaknya masih dirasakan bagi UMKM dan juga sektor pariwisata. Namun Luhut menambahkan, saat ini menjadi momentum bagi sektor UMKM dan pariwisata untuk berbenah diri.

"Kita punya kesempatan untuk berbenah diri. Siapkan produk unggulan daerah sambil terus membangun kekebalan komunal. Ini mengingatkan kita agar tidak berhenti di zona nyaman, cermat melihat peluang dan kesempatan. Saat ini peluang terbuka lebar, untuk itu melalui KKI, BBI dan BWI pelaku usaha lokal akan terus didorong untuk memanfaatkan pasar digital," ujarnya.

Baca Juga: Penggabungan BUMN Pangan akan perbaiki ekosistem pangan di Indonesia

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno menyebut, gerakan BBI, BWI, dan KKI 2021 di tengah pandemi Covid-19 merupakan upaya dalam meningkatkan daya beli masyarakat.

Ketiga gerakan tersebut menjadi solusi mitigasi dan pemulihan jangka pendek untuk menciptakan stimulus di sisi permintaan dan mendorong UMKM onboarding ke platform digital. Sinergi antar pemangku kepentingan juga menjadi kunci dalam meningkatkan daya beli masyarakat di tengah pandemi.

"Kami di Kemenparekraf telah bersinergi dengan Kementerian lembaga lainnya dengan Bank Indonesia misalnya dengan Kementerian akoperasi dan UMKM untuk kawasan destinasi pariwisata super prioritas ,yang kami harapkan akan mengembangkan produk-produk ekonomi kreatifnya," ujarnya.

Gerakan bangga buatan Indonesia sejak diluncurkan telah membantu UMKM masuk ke platform digital. Di mana pada dan 2020 lalu ada 3,7 juta UMKM masuk ke platform digital, sehingga total saat ini sudah hampir 12 juta UMKM yang telah go digital. "Total target 30 juta UMKM go digital di akhir tahun 2023 insyaAllah bisa," imbuhnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×