Reporter: Dimas Andi | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pandemi virus corona (Covid-19) di Indonesia masih jauh dari kata usai mengingat jumlah kasus yang telah menembus lebih dari 1 juta kasus. Kalangan pelaku usaha pun mengkhawatirkan kondisi penanganan Covid-19 di tanah air.
Direktur Utama PT Aneka Gas Industri Tbk (AGII) Rachmat Harsono menyampaikan, kualitas penanganan pandemi Covid-19 di Indonesia masih belum sesuai dengan ekspektasi. Hal ini dikarenakan masih kurangnya jumlah tes PCR, tingkat kedisiplinan masyarakat untuk mematuhi protokol kesehatan yang rendah, serta terbatasnya fasilitas kesehatan untuk penanganan Covid-19.
Selain memperbaiki tiga hal kekurangan tadi, percepatan vaksinasi untuk mencapai kekebalan komunitas (herd immunity) harus segera dilakukan, termasuk vaksinasi mandiri.
“Insentif pemerintah untuk sektor-sektor bisnis yang terdampak Covid-19 juga masih kurang mengena dan butuh percepatan dalam implementasinya,” ujar dia, Kamis (28/1).
Baca Juga: Kasus Covid-19 tembus 1 juta dan IHSG downtrend, begini komentar NH Korindo Sekuritas
Terlepas dari itu, ia menilai bahwa karantina wilayah atau lockdown tidak perlu dilaksanakan di Indonesia. Pasalnya, kebijakan tersebut akan semakin menekan perekonomian secara lebih lanjut.
Menurutnya, pemerintah cukup melakukan pembatasan atau bahkan penutupan sementara pada tempat-tempat yang berpotensi menimbulkan kerumunan masyarakat.
“Yang menjadi masalah adalah orang-orang yang masih saja berlibur, padahal sudah ada imbauan dari pemerintah. Beberapa sentra penularan seperti tempat ibadah, pusat kebugaran, dan lainnya juga masih tetap buka,” ungkap dia.
Sebagai informasi, mengutip laman covid19.go.id, kasus positif terkonfirmasi di Indonesia telah mencapai 1.037.993 kasus per Kamis (28/1) dengan tambahan kasus baru hari ini sebanyak 13.695 kasus. Adapun total korban jiwa akibat Covid-19 sampai hari ini mencapai 29.331 jiwa atau 2,8% dari total kasus terkonfirmasi.
Selanjutnya: Kasus corona makin menggila, pengusaha tak ingin ada lockdown
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
