kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45921,71   -13,81   -1.48%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Kesepakatan perdagangan bebas RI-Australia ditandatangani pekan depan?


Kamis, 08 November 2018 / 08:56 WIB
Kesepakatan perdagangan bebas RI-Australia ditandatangani pekan depan?
ILUSTRASI. Bongkar Muat Petikemas Di Pelabuhan Tanjung Priok


Reporter: Sanny Cicilia | Editor: Sanny Cicilia

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indonesia dan Australia disebutkan, siap menandatangani kesepakatan perdagangan bebas pada pekan depan. Sidney Morning Herald (SMH) mengutip dari Fairfax Media, kedua negara akan menyegel kesepakatan tersebut pada 14 November, pada hari kedua pertemuan tingkat tinggi ASEAN di Singapura mendatang. 

Nantinya, Perdana Menteri Australia Scot Morrison dan Presiden Joko Widodo akan melihat penandatanganan yang dilakukan Menteri Simon Birmingham dan Enggartiasto Lukita.

"Jika sesuai rencana, penandatanganan akan dilakukan pada pagi tanggal 14 November," kata seorang sumber pada Fairfax Media Australia, yang dikutip SMH

Kesepakatan perdagangan bebas ini akan membuka pintu lebih lebar bagi ekspor daging sapi dan gandum Australia ke Indonesia, dan membuka pasar Indonesia bagi pasar penyedia pendidikan dan layanan kesehatan Australia, yang sudah disepakati Agustus lalu. 

Indonesia -Australia Comprehensive Economic Partnership Agreement (IA-CEPA) yang disepakati Agustus lalu sejatinya bertujuan membuka hubungan dagang lebih cair antara kedua negara. Antara lain dengan mengurangi bahkan menghilangkan hambatan bea impor untuk barang-barang antarkedua negara. 

Misalnya, Australia akan membebaskan tarif bea masuk 7.000 produk asal Indonesia, mulai dari barang konsumsi kopi, kertas hingga mesin. Sedangkan bea impor yang dibebaskan Indonesia umumnya barang yang bisa diolah seperti sapi pejantan dan gandum. Serta, Australia akan mendapatkan kepastian investasi masuknya bisnis atau jasa dari Australia ke pasar Indonesia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×