kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45931,36   3,72   0.40%
  • EMAS1.320.000 -0,38%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Ketum HBDI: Kami tidak pasang target penjualan khusus saat HBDI tahun ini


Jumat, 14 Agustus 2020 / 19:20 WIB
Ketum HBDI: Kami tidak pasang target penjualan khusus saat HBDI tahun ini
Konferensi pers Hari Belanja Diskon Indonesia (HBDI)


Reporter: Amalia Nur Fitri | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Adanya pandemi virus corona membuat penyelenggaraan Hari Belanja Diskon Indonesia (HBDI) 2020 diprediksi kurang menggairahkan. Buktinya, Direktur Utama Sarinah, sekaligus Ketua Umum HBDI 2020 Fetty Kwartati mengatakan, tidak mematok target khusus untuk penjualan selama gelaran pesta diskon tahun ini.

Dia hanya berharap, jumlah peritel yang terlibat dalam gelaran HBDI bisa lebih banyak dibandingkan tahun lalu. Asal tahu saja, di tahun ini, HBDI bisa menjaring partisipasi sebanyak 300 peritel dengan 400 jenama (brand) dan 350 pusat perbelanjaan di 85 kota.

"Tahun ini kami benar-benar memfokuskan pada pergerakan ekonomi. Jadi, semua pihak di online dan offline sudah berusaha maksimal untuk itu yang harusnya menggerakkan penjualan. Namun, berapa persisnya target penjualan, selama pandemi ini kami juga harus melihat situasi. Yang pasti kami harap kegiatan ini bisa mendorong purchasing power,” kata Fetty dalam konferensi pers HBDI yang berlangsung secara virtual, Jumat (14/8).

Baca Juga: Menko Perekonomian dan Menparekraf buka gelaran Hari Belanja Diskon Indonesia 2020

Di tengah tingkat konsumsi masyarakat yang menurun, Fetty meyakini bahwa daya beli masyarakat sejatinya masih ada, terutama pada kelompok-kelompok yang pendapatannya terjaga selama pandemi.

Adapun diskon yang ditawarkan dalam program HBDI 2020 sendiri bakal bervariasi dan mencapai 75% dari harga asli.

Saat ini, HBDI 2020 telah menggandeng lebih dari 300 peserta merek dagang offline yang sudah mendaftarkan diri untuk bergabung dalam pergelaran diskon.

"Angka ini belum termasuk online brand. Kami pastikan any merchant, termasuk UMKM, bisa bergabung," pungkas Fetty.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×