Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kinerja PT Metropolitan Kentjana Tbk (MKPI) tercatat cukup stagnan sepanjang tahun 2017. Ini tercermin dari pencapaian laba bersih perusahaan yang hampir sama dengan tahun sebelumnya. Hal itu sejalan pula dengan perolehan pendapatan usahanya.
Mengutip laporan keuangan yang dirilis MKPI, Minggu (1/4), pengembang Pondok Indah Mall ini membukukan laba bersih sebesar Rp 1,193 triliun. Pencapaian ini stagnan dengan kecenderungan turun tipis dibandingkan tahun 2016 yaitu Rp 1,199 triliun.
Sementara pendapatan dan penjualan MKPI mencapai Rp 2,54 triliun, turun 0,7% dari pencapaian tahun sebelumnya yaitu dari Rp 2,56 triliun. Pendapatan lainnya juga turun menjadi Rp 114,8 miliar dari Rp 159,7 miliar.
Pendapatan MKPI tahun lalu berasal dari pendapatan berulang atau recurring income dan pendapatan penjualan. Pendapatan recurring income diperoleh dari sewa yang menyumbang porsi sebesar 46,2%.
MKPI mencatatkan pendapatan sewa sebesar Rp 1,174 triliun, naik 0,8% dari Rp 1,16 triliun pada tahun sebelumnya. Sementara, pendapatan penjualan mencapai Rp 1,367 triliun atau turun 2,3% dari Rp 1,4 triliun pada tahun 2016.
Pendapatan sewa didapat dari pusat belanja sebesar Rp 759,6 miliar atau naik 3,5% dari Rp 730,9 miliar pada tahun sebelumnya, sewa kantor turun tipis dari Rp 239,8 miliar menjadi Rp 237,8 miliar, sewa apartemen turun dari Rp 158,6 miliar menjadi Rp 143,7 miliar dan sewa tanah naik dari Rp 30,9 miliar jadi Rp 32,9 miliar.
Sedangkan pendapatan penjualan berasal dari penjualan tanah dan bangunan Rp 1,21 triliun, penjualan listrik, air dan gas turun dari Rp 117,9 miliar menjadi Rp 115,3 miliar, penjualan tiket taman air turun dariRp 15,5 miliar menjadi Rp 14,2 miliar, penjualan tanah turun dari Rp 17,6 miliar jadi Rp 13 miliar dan penjualan lain-lain Rp 10,1 miliar.
Total aset MKPI per akhir 2017 tercatat sebesar Rp 6,82 triliun, meningkat dari Rp 6,61 triliun pada akhir 2016. di mana liabilitasnya turun dari Rp 2,89 triliun menjadi Rp 2,27 triliun dan ekuitas naik dari Rp 3,71 triliun menjadi Rp 4,44 triliun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
