kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,73   -14,78   -1.58%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Konsumen menunda pembelian kendaraan hingga tahun depan, ini kata MarkPlus


Rabu, 23 September 2020 / 05:15 WIB
Konsumen menunda pembelian kendaraan hingga tahun depan, ini kata MarkPlus


Reporter: Arfyana Citra Rahayu | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Daya beli masyarakat pada sektor otomotif mengalami penurunan. Pasar menahan diri untuk melakukan pembelian kendaraan hingga tahun 2021 akibat pandemi Covid-19.

Hal ini sesuai dengan hasil survei cepat yang dilakukan oleh MarkPlus, Inc. pada 68 responden di seluruh Indonesia yang sebelumnya sudah memiliki kendaraan bermotor dan didominasi oleh masyarakat Jabodetabek sebesar 63%.

Penundaan pembelian kendaraan baru diprediksi terjadi hingga pertengahan tahun 2021. Sebanyak 44% responden menunda pembelian hingga kuartal dua tahun depan,  29% pada kuartal satu 2021 dan 19% berencana membeli kendaraan pada kuartal empat tahun ini.

Baca Juga: Gambar paten Suzuki V-Storm 160 muncul, tanda segera diproduksi?

"Mayoritas responden menunda pembelian diantaranya karena faktor keuangan, adapun 87% menunda pembelian karena mempersiapkan dana untuk keperluan darurat dan 31% responden pendapatannya terdampak pandemi, papar Senior Business Analyst MarkPlus, Inc. James Djoni dalam MarkPlus Industry Roundtable sektor otomotif pada Selasa (22/9) 2020 via daring.

Namun hampir 70% masih tetap rutin mencari informasi perihal otomotif melalui teman dan internet.

Meskipun dalam keadaan sulit, peluang bagi pemain industri otomotif terbuka lebar pada aspek after sales dengan memberikan layanan yang prima dan memperhatikan protokol kesehatan.

Selain itu, penggunaan aplikasi mobile bagi dealer diharapkan oleh para pelanggan sebagai media untuk memeriksa ketersediaan spare parts yang ingin dibeli atau pun melakukan konsultasi virtual.

Baca Juga: Jokowi minta pembangunan Patimban perhatikan dampak terhadap nelayan

Saat ini, 63% responden yang juga pemilik kendaraan tetap melakukan servis rutin melalui bengkel resmi, bahkan jumlahnya meningkat jika dibandingkan pada masa awal PSBB diterapkan.

Pelanggan diyakini tidak mau mengambil risiko terjadi kekurangan maupun kerusakan jika melakukan cek berkala di luar bengkel resmi.

Pembelian spare part dalam kategori fast moving seperti oli, baterai, kampas rem dan ban juga masih banyak dilakukan melalui dealer dibandingkan secara online.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×