kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Kontrak pembangunan Pelabuhan Patimban fase I diteken


Jumat, 27 Juli 2018 / 18:06 WIB
Kontrak pembangunan Pelabuhan Patimban fase I diteken
ILUSTRASI. Penandatangan fase I tahap I Pelabuhan Patimban


Reporter: Sinar Putri S.Utami | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Proses pembangunan Pelabuhan Patimban segera dilakukan dalam waktu dekat. Ini ditandai dengan adanya penandatanganan kontrak fase I tahap I yang dilakukan pemerintah dengan pemenang konsorsium.

Adapun pemenang konsorsium itu merupakan perusahaan sebagai kontraktor pelaksananya yakni Penta Ocean, Toa dan Rinkai dari perusahaan marine construction Jepang, beserta BUMN Karya yakni PT Wijaya Karya dan PT PP Tbk.

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan, sebagai salah satu program strategis nasional, pembangunan Pelabuhan Patimban di Subang, Jawa Barat ini bertujuan untuk daya saing Indonesia dalam hal pelabuhan.

Sehingga nantinya masyarakat btidak hanya bertumpu dengan Pelabuhan Tanjung Priok saja. Harapannya bisa menekan biaya logistik nasional. Adapun secara teknis Pelabuhan Patimban ini memiliki kapasitas sama besarnya dengan Tanjung Priok.

"Secara teknis Patimban direncanakan tahap I kapasitasnya mencapai 3,5 juta Teus, tahap II 5,5 juta Teus dan Tahap III naik menjadi 7,5 juta Teus," ungkap Budi dalam acara penandatanganan kontrak itu di kantornya, Jumat (27/7).

Dengan begitu, diharapkan jalur pendistribusian khususnya Indonesia bagian tengah bisa terkoneksi lebih lancar. "Di Patimban juga rencana untuk car terminal dan Roro," tambahnya. Budi pun berharap pelabuhan ini bisa beroperasi di awal tahun depan.

Dirjen Perhubungan Laut Agus Purnomo menambahkan, secara keseluruhan proyek Pelabuhan Patimban ini akan selesai pada 2027 dengan tiga fase. Untuk fase pertama ini terdapat tiga paket pekerjaan yang ditargetkan seluruhnya selesai pada 2020. "Jadi untuk soft opening itu baru fase I tahap I yang selesainya tahun depan," imbuhnya.

Soal pendanaan, Agus mengatakan, di fase I ini nilai investasi yang diperlukan mencapai Rp 9 triliun. Rinciannya, tahap I Rp 6 triliun, tahap II Rp 1,8 triliun, dan sisanya di tahap III. Adapun seluruh dananya itu berasal dari pinjaman lunak JICA Jepang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×