kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45933,51   5,16   0.56%
  • EMAS1.335.000 1,06%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Laba bersih AKR Corporindo (AKRA) turun 78% pada kuartal pertama, ini sebabnya


Jumat, 26 April 2019 / 16:22 WIB
Laba bersih AKR Corporindo (AKRA) turun 78% pada kuartal pertama, ini sebabnya


Reporter: Intan Nirmala Sari | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT AKR Corporindo Tbk (AKRA) membukukan penurunan pendapatan 13,65% menjadi Rp 5,03 triliun pada kuartal I-2019 dari periode yang sama tahun lalu. Pendapatan yang lebih rendah ini terjadi karena karena harga jual BBM yang lebih rendah.

Penjualan BBM AKRA di kuartal pertama turun 16,47% menjadi Rp 3,55 triliun. Penjualan kimia dasar dan lainnya turun 10,53% menjadi Rp 1,19 triliun. 

Pendapatan jasa logistik naik 15,08% menjadi Rp 164,37 miliar dan pendapatan tanah kawasan industri naik lebih dari empat kali lipat menjadi Rp 4,63 miliar dari kuartal pertama tahun lalu Rp 1,13 miliar.

Distributor bahan bakar minyak, bahan kimia dasar serta penyedia jasa logistik & supply chain ini mencatat penurunan laba hingga 78,30% menjadi Rp 201,56 miliar di kuartal pertama 2019 dari periode yang sama tahun lalu Rp 929 miliar.

Sekadar mengingatkan, laba AKRA pada kuartal pertama tahun lalu terdongkrak oleh laba neto dari penjualan aset sebesar Rp 664,21 miliar dan laba neto dari operasi yang dihentikan Rp 64,48 miliar. Sedangkan pada kuartal pertama tahun ini, AKRA tidak mencatat laba dari kedua pos ini.

Direktur Utama AKRA, Haryanto Adikoesoemo mengatakan, pada 2018 AKR fokus pada proses transformasi yang telah dilakukan sejak 2017. Berbagai perbaikan terkait proses kerja, sumber daya manusia dan teknologi informasi terus dilakukan dan ditingkatkan.

Selain itu, sejak 2017, emiten itu fokus pada pengembangan potensi bisnis dalam negeri. AKR mencapai kinerja yang baik pada 2018 dengan menerapkan rekonsolidasi portofolio, ekspansi infrastruktur logistik, kemitraan strategis dengan BP, dan mengembangkan pendapatan berulang dari Java Integrated Industry Estate and Port (JIIPE).

"Penambahan kapasitas dan perluasan jaringan ritel untuk stasiun pengisian bahan bakar AKR dan BP-AKR akan menjadi faktor yang mendukung pertumbuhan penjualan segmen perdagangan dan distribusi," kata Haryanto dalam siaran pers, Jumat (26/4).

Prospek positif untuk sektor industri Tanah Air, dinilai mampu memberikan dampak positif pada peningkatan penjualan Kawasan Industri JIIPE. Diharapkan dengan penyelesaian fasilitas dan utilitas, JIIPE akan menjadi salah satu pilihan yang teratas untuk perusahaan-perusahaan di sektor industri.

AKRA masih mampu membukukan peningkatan margin laba bruto menjadi 8,6% dari 7,1% di kuartal pertama 2018. Margin laba usaha meningkat menjadi 5,1% di kuartal pretama 2019 dari 4,1% di kuartal pertama 2018.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×