kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45934,00   6,36   0.69%
  • EMAS1.320.000 -0,38%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Lagi naik daun, Patrol Indonesia genjot produksi sepeda gunung listrik


Jumat, 16 April 2021 / 19:25 WIB
Lagi naik daun, Patrol Indonesia genjot produksi sepeda gunung listrik
ILUSTRASI. Patrol Indonesia memproduksi sekitar 1.000 unit E-MTB atau sepeda gunung listrik di tahun lalu.


Reporter: Vina Elvira | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pamor sepeda gunung listrik sedang naik daun. Produsen sepeda gunung dalam negeri, Patrol Indonesia, menyebut, prospek sepeda gunung listrik atau yang populer disebut sebagai E-MTB (electric mountain bike) cukup menawan. Kategori dan jenis E-MTB yang ditawarkan pun semakin beragam dan tersedia untuk berbagai segmen konsumen.

"Prospek penjualan E-MTB akan terus naik dengan semakin beragamnya kategori E-MTB dengan pilihan baterai, motor, dan travel berbeda sesuai kebutuhan konsumen dari segmen city trekking, hingga komuter. Dan untuk E-MTB di Indonesia, akan semakin banyak pilihan merek & jenis sehingga membuka peluang ke pemain baru E-MTB," kata Marketing Manager Patrol Indonesia Vincentius Yongki saat dihubungi Kontan.co.id, Jumat (16/4).

Vincentius berujar, angka penjualan Patrol E-MTB di sepanjang tahun 2020 terbilang cukup ciamik. Hal itu terbukti dengan ludesnya dua model Patrol E-MTB, yakni E-Six dan E-Zero yang diproduksi perdana pada tahun 2020 kemarin.

Baca Juga: Memadukan teknologi sepeda listrik dan gunung, harga sepeda United Manrola terjangkau

Berdasarkan data penjualan, disebutkan Patrol Indonesia memproduksi sekitar 1.000 unit E-MTB di tahun lalu. Kedua model E-MTB tersebut telah dipasarkan baik di segmen ekspor maupun lokal.

"Selanjutnya diteruskan launching produk E-Six versi MY21 dengan pembaharuan di sistem motor dan suspensi depan, produk ini juga dapat respons yang bagus dengan tingginya inden sampai saat ini," terang Vincentius.

Vincentius menyebut, hingga saat ini produk E-MTB yang diproduksi Patrol telah melintang ke berbagai pasar mancanegara, seperti Australia, Norwegia, dan Malaysia. Namun demikian, pangsa ekspor terbesar masih dipegang oleh Australia, karena spesifikasi Patrol E-Six diyakini Vincentius memiliki keunggulan dibandingkan kompetitornya di segmen harga yang sama.

Ke depannya, Patrol Indonesia akan merambah pasar ekspor baru ke sejumlah negara di Eropa seperti Inggris, Jerman, Perancis, dan Spanyol. "Sedikit lambat untuk berekspansi karena harusnya kita ikut pameran Eurobike di Jerman sebagai ajang pertemuan produsen & calon pembeli di Eropa tapi karena pandemi Covid-19 maka Eurobike 2020 batal digelar," sebutnya.

Namun sayang, Vincentius tidak merinci berapa perbandingan penjualan di segmen lokal maupun ekspor. Tapi, dia memperkirakan, komposisi penjualan sepeda listrik Patrol di tahun 2020, berkisar 70% untuk pasar ekspor dan 30% sisanya di segmen lokal.

Berbekal perolehan penjualan yang positif di tahun lalu, di tahun ini Patrol Indonesia menargetkan pertumbuhan produksi E-MTB sekitar 20%-30% dari total produksi pada periode sebelumnya. Artinya, secara perhitungan kasar, kurang lebih akan ada 1.300 unit E-MTB yang akan diproduksi oleh Patrol Indonesia di tahun ini.

Vincentious menambahkan, target tersebut baru merupakan estimasi awal yang angkanya masih bisa berubah sesuai dengan situasi dan kondisi perusahaan. Sebab, proses produksi yang dilakukan akan mengikuti ketersediaan jadwal dari vendor yang bersangkutan.

"Tentu bukan soal gampang untuk langsung tambah produksi karena vendor juga sedang penuh jadwal produksi karena permintaan E-MTB naik secara global," tambahnya.

Untuk target penjualan sendiri, Vincentious optimistis penjualan E-MTB buatan Patrol bisa melaju hingga 30% di tahun ini, baik untuk pasar ekspor maupun lokal.

Ini lantaran E-MTB memiliki peluang pasar yang bagus di tanah air. Sebab, kategori E-MTM akan semakin dikembangkan sehingga bisa menyasar semakin banyak  segmen konsumen.

Saat ini, produk E-MTB Patrol Indonesia sudah bisa dijumpai di beberapa dealer sepeda yang ada di kota-kota besar di Indonesia, seperti Jakarta, Surabaya, dan Bali. Selain itu, para konsumen juga dapat memesannya secara online di wiucycling.com.

Harga yang dibanderol untuk kedua model E-MTB berada di kisaran Rp 50 juta - Rp 70 jutaan, disesuaikan dengan model dan spesifikasinya masing-masing.

Selanjutnya: Dipatok Rp 20 jutaan, intip spesifikasi dan harga sepeda gunung Polygon Syncline C5

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Trik & Tips yang Aman Menggunakan Pihak Ketiga (Agency, Debt Collector & Advokat) dalam Penagihan Kredit / Piutang Macet Managing Customer Expectations and Dealing with Complaints

[X]
×